travel

Menuju Puncak Bromo yang Penuh Wisatawan Mancanegara

21:51

Konten [Tampil]
biaya ke bromo


Siapa yang asli Malang tapi belum pernah ke Bromo? Beberapa waktu lalu mungkin saya dengan malu-malu akan mengacungkan tangan, karena meskipun lahir dan besar di Malang belum pernah sekalipun rekreasi ke Gunung Bromo. Padahal masa kecil saya juga sering diajak wisata oleh kedua orang tua, baik ke Jogjakarta, Bali maupun Jakarta. Tapi entah mengapa justru gunung Bromo yang notabene lebih dekat kok tidak masuk dalam daftar kunjungan wisata.

Rezeki tak Terduga

Untunglah rezeki itu ada saja, ketika mendekati masa liburan sekolah kemarin saya dan keluarga diajak oleh keluarga besar untuk berwisata ke Gunung Bromo. Pucuk dicinta ulam pun tiba, karena saya belum merencanakan liburan sama sekali, eh tiba-tiba ada ajakan tak terduga.

Berawal dari kakak pertama saya yang baru saja mendapat rejeki, sebagai ungkapan rasa syukur. beliau mengajak seluruh keluarga untuk mlihat sunrise  di Bromo. Saya cuma kebagian untuk mencari tanggal agar PakSu yang jadwal kerjanya tidak pasti bisa ikut juga. Namun sayang, meskipun saya telah memilih hari liburnya Pak Su, di hari yang ditentukan justru ada acara kantor yang tidak bisa ditinggal. Yah, memang belum rezekinya Pak Su. Akhirnya saya dan anak-anak yang ikut bersama dengan anggota keluarga besar lainnya. 

Karena memang niatnya mengajak rekreasi seluruh keluarga, sengaja tidak membawa kendaraan sendiri melainkan menyewa sebuah elf. Tujuannya biar semua benar-benar merasakan liburan dan tidak ada yang capek mengemudi walaupun jarak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan rumah orang tua saya kurang lebih hanya 50 km saja, atau satu setengah jam perjalanan.

Perlu diketahui bahwa kawasan wisata bromo tidak boleh dimasuki oleh kendaraan pribadi atau kendaraan dari luar Bromo. Pengunjung diharuskan menaiki kendaraan berupa jeep yang bisa disewa secara offline maupun online.

berapa harga sewa jeep bromo

Ada dua macam trip yang bisa dipilih oleh pengunjung  Gunung Bromo dengan berbagai pilihan paket, yaitu privat trip dan  open trip. Privat trip yaitu paket wisata khusus rombongan kita saja yang tidak bercampur dengan lainnya. Sedangkan Open Trip Bromo adalah paket wisata yang bercampur dengan peserta lainnya, pembayarannya dihitung per-person

Jika kita memilih privat trip maka jeep yang kita sewa hanya berisi dari rombongan kita saja. Tidak perduli berapapun anggota rombongan kita. Namun jika open trip kita akan berada dalam satu kendaraan dengan peserta lain yang naik jeep ukuran lebih besar yang berisi 8-10 orang.

Untuk jeep private trip bromo biasanya maksimal berisi 6 orang dengan harga sewa tertentu. Berapapun jumlah anggota rombongan anda baik satu ataupun dua orang jika kita mengikuti private trip maka jeep akan diisi oleh rombongan kita. Namun jika jumlah anggpta rombongan lebih dari 6, jumlah jeep yang disewa juga menyesuaikan. Keluarga saya kemarin berjumlah 15 orang dan menyewa tiga buah mobil jeep.

Jika ingin menyewa jeep di Bromo Anda bisa mengandalkan mbah Gugel atau menghubungi persewaan yang banyak ditemukan di Tiktok. Biaya sewa jeep untuk private trip berkisar 900K -1500K tergantung negosiasi dan titik jemput. 

titik jemput bromo


Dimulai Sejak Malam Hari

Karena kami dari arah Malang Selatan, kami membuat janji dengan pengemudi jeep di Gubukklakah, pukul 02.00 dinihari. Kamipun berangkat dari rumah kurang lebih pukul 22.00 agar dapat menikmati perjalanan dengan santai.

Saat itu tanggal 12 Juni 2024, udara masih belum terlalu dingin karena belum memasuki musim bediding. Meskipun pengunjung banyak tapi tidak sampai macet karena hari kerja dan belum memasuki liburan sekolah.

Sebenarnya ada sedikit kendala, yaitu salah satu mobil jeep mengalami kerusakan dan mogok di tengah jalan. Untunglah hal itu tidak menjadi masalah besar bagi kami karena terbayarkan dengan pengalaman luar biasa dan keindahan alam yang diberikan oleh kawasan Gunung Bromo.

Karena ada kerusakan kendaraan itu,kami sedikit terlambat datang ke area sunrise. Begitu turun dari jeep langsung dikerubungi oleh para tukang ojek yang menawarkan jasa agar sampai di puncak lebih cepat. Karena takut ketinggalan moment saya pun naik ojek dengan biaya Rp 20.000.

Tak begitu lama berada di puncak, kami pun turun dan naik jeep kembali untuk menuju pasir berbisik. Suasana masih sangat sepi sehingga kami leluasa berfoto disana. Setelah itu kembali naik jeep menuju area kawah.

Perjalanan Menuju Puncak

Jarak antara pemberhentian jeep dengan kaki gunung berkawah kurang lebih 2 km melewati lautan pasir yang luas. Setelah itu disambung dengan menaiki gunung melewati jalan yang sudah tersedia atau melewati samping-sampingnya yang lebih menanjak. Setelah itu dilanjutkan dengan meniti tangga yang jumlah anak tangganya kurang lebih 250 buah.

Jika tidak ingin capek berjalan kaki Anda bisa menyewa kuda yang harganya bervariasi, tergantung negosiasi dan jarak. Semakin dekat jaraknya dengan anak tangga harganya akan semakin turun. Setelah berjalan beberapa saat, keponakan akhirnya menyewa kuda seharga Rp 100.000 untuk sekali jalan. 

Enggak tahu kenapa keponakan saya yang usianya masih 6 tahun ini tidak mau naik, padahal sudah terlanjur deal. Akhirnya jadi rejeki buat anak-anak saya yang bergantian naik kuda sampai ke area tlundakan atau tangga.



Saya yang terbiasa melakukan rutinitas pagi, terpaksa harus ketinggalan rombongan karena harus ke kamar mandi. Begitu saya keluar dari kamar mandi ternyata Bapak dan Ibu saya sudah berjalan jauh hampir mendekati anak tangga. 

Kebetulan saat itu Bapak mengenakan celana training berwarna biru terang, jadi bisa terlihat jelas dari kejauhan. Saya yang merasa agak kelelahan setelah melewati lautan pasir pun termotivasi untuk menuju puncak.

Apalagi setelah tahu ketiga anak saya juga hampir sampai di tangga naik, saya jadi semakin ingin cepat naik. Tapi apa daya, tenaga saya rasanya sudah hampir habis. Berkali-kali harus berhenti untuk istirahat dan mengatur nafas. Kalah deh sama Bapak dan Ibu saya yang usianya 80 dan 70 tahun.

Beliau berdua seolah-olah tidak punya rasa capek, berjalan terus tanpa henti hingga ke puncak. Tapi untunglah walaupun terengah-engah akhirnya saya sampai juga di puncak. Begitu datang langsung dirangkul dan diciumi oleh Ibuk karena beliau menunggu saya lama sekali, lebih dari setengah jam.

Melihat, mendengar dan menyaksikan sendiri kawah yang ada di depan mata rasanya sungguh luar biasa. Apalagi bagi saya yang penuh perjuangan menghimpun seluruh tenaga agar sampai, apalagi semalaman tidak bisa tidur di kendaraan. Terbayar sudah rasa kecewa karena kendaraan yang trouble, terbayar juga rasa capek agar bisa sampai di puncak. Ada rasa hangat yang mengalir. Antara bangga sama diri sendiri dan kagum akan keindahan yang ada di depan mata.

Full Wisatawan Asing

Salah satu kebetulan yang menyenangkan adalah saat itu kami lebih banyak menjumpai wisatawan asing dibandingkan wisatawan lokal. Sepanjang perjalanan terdengar berbagai bahasa, ada yang berbahasa Inggris, Spanyol, Rusia, Korea hingga Jepang.

Diantara mereka ada yang jalannya cepat tapi ada juga yang jompo  macam saya. Tak jarang kami saling menyemangati walau tidak saling kenal. Jika saya perhatikan hampir semua wisatawan berkulit putih jalan kaki menuju puncak. Sedangkan wisatawan berkulit kuning lebih banyak yang menyewa kuda.

Dari cara berpakaianpun mereka jauh berbeda. Wisatawan kulit putih kebanyakan memakai aasan kaos atau tanktop bagi yang perempuan. Sedangkan bawahannya memakai legging atau celana untuk berolah raga dilengkapi sepatu gunung atau sneaker dan ransel.

Sedangkan wisatawan yang berbahasa China, Jepang dan Korea ada yang memakai coat,tas cantik hingga sepatu boots setinggi lutut. Tapi tak masalah juga karena mereka menyewa kuda sehingga apapun outfitnya tidak akan mengganggu perjalanan. Sayang sekali saya tidak sempat memotret meraka, namun beberapa sempat terekam valam video yang saya unggah di reels  Facebook.

Setelah kurang lebih 30 menit di puncak, kami pun turun. Saat itu waktu menunjukan pukul setengah delapan. Saat kami turun barulah datang gelombang pengunjung yang sangat banyak, sampai-sampai tangga penuh sesak dan harus antri. Untunglah kami datang lebih pagi, masih leluasa dan tidak antri sama sekali.

Selera Yang Tiba-tiba Hilang

Sebelum berangkat, saya dan keponakan sudah sama-sama membayangkan akan makan bakso panas di area lautan pasir. Pasti nikmat di tengah dinginnya udara dan rasa capek setelah turun dari puncak, makan bakso panas dan pedes adalah kenikmatan yang tiada tara.

Namun setelah benar-benar berada di sana dengan suasana seperti yang ada dalam bayangan sebelumnya, entahlah selera makan menghilang begitu saja. Tak lain dan tak bukan adalah karena di area pedagang makanan banyak kuda yang lalu lalang dan membuang hajat sembarangan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Untunglah sebelum berangkat, kami sudah makan sampai kenyang jadi masih perut masih ada isinya walau mulai menipis. Dan perjalanan pun dilanjutkan menuju savana dan bukit teletubbies.

Serunya Melaju di Savana

Jeep yang kami kendarai melaju dengan cepat, suaranya menderu di tengah savana yang luas. Meliuk-liuk mengikuti jalanan berkelok diantara rerumputan yang tinggi. Dari kejauhan terdengar suara kendaraan lain yang juga tak kalah menderu. Terkadang badan harus bergoncang-goncang karena jeep melewati jalanan yang tidak rata dengan kecepatan cukup tinggi.

Supir jeep yasng kami kendarai begitu lihai mengemudikan kendaraan. Kentara sekali dari pembawaannya yang santai dan menguasai medan. Mata yang awalnya mulai ngantuk pun mendadak segar kembali karena perjalanan yang seru ini.

Hingga khirnya kami sampai di tempat yang cukup sepi, diantara luasnya rerumputan dan perbukitan yang menghijau. Sungguh indah pemandangan alam. Kami pun menikmati pemandangan sambil makan cemilan dan tak lupa mengabadikan suasana.

Setelah puas berfoto kamipun melanjutkan perjalanan kembali ke elf sewaan kami yang parkir di Gubukklakah. Sungguh ajaib jika pada saat berangkat, perjalanan terasa jauh namun ketika pulang rasanya cepat sekali sampai di Gubukklakah. Barulah setelah penat menghilang dan sarapan kami pulang ke rumah.

Sungguh perjalanan yang menyenangkan, selain seru karena ramai-ramai bersama keluarga juga meninggalkan kesan yang mendalam. Pengalaman yang mahal harganya. Walaupun rasanya capek sekali saat menuju ke puncak namun tidak ada rasa kapok. Masih ada keinginan untuk berkunjung lagi.

Nah berikut ini beberapa daftar informasi dan tips tentang wisata Bromo yang mungkin bermanfaat untuk teman-teman semua.

Informasi dan tips tentang wisata ke Gunung Bromo

1. Saat menyewa jeep, tanyakan apakah sudah termasuk tiket masuk atau tidak. Kemarin kami mendapat harga 900 ribu, titik penjemputan di Gubukklakah sudah include tiket masuk. Harga sewa bisa lebih tinggi hingga Rp 1.500.000 tergantung titik penjemputan. Bisa dari Kota Malang atau kecamatan di sekitar Kota Malang.

2. Harga open trip antara Rp 250-300 ribu tergantung titik penjemputan. Pastikan juga paket yang Anda pilih, titik mana saja yang akan dikunjungi.

3. Pastikan perut terisi agar tidak kedinginan dan bawa air mineral secukupnya.

4. Siapkan uang Rp 5000-an untuk membayar setelah ke kamar kecil.

5. Di area bawah tangga hingga ke puncak tidak ada kamar mandi (setahu saya) lebih baik ke kamar mandi lebih dahulu sebelum naik. Kamar mandi adanya di area lautan pasir.

6. Pintar-pintarlah negoisasi dengan sopan jika ingin sewa kuda Bromo.

7. Sebaiknya ke kawah pada sekitar pukul 06.00 karena belum terlalu ramai dan suasana masih sejuk. 

8. Siapkan masker saat berjalan menuju kawah. Jika banyak kuda yang lalu lalang akan banyak debu beterbangan, selain itu juga mengurangi aroma kotoran kuda yang menusuk hidung.

9. Pilih hari biasa atau hari kerja. Jangan berkunjung ke Bromo saat akhir pekan atau liburan sekolah.

10. Cari tahu tanggal pelaksanaan upacara Kasada, karena Bromo ditutup saat ada Kasada.

11. Cermat saat memilih persewaan jeep, karena ada perbedaan harga walau tidak terlalu banyak.

12. Jika berencana ke puncak, pakailan pakaian yang nyaman, tidak ketat dan berat karena perjalanan ke puncak butuh tenaga.



Itulah beberapa tips ke Bromo, siapa tahu bermanfaat buat teman-teman semua. Untuk menikmati artikel menarik lainnya, tunggu update blog ini terus ya. Salam.

facebook

twitter

pinterest

linkedin

You Might Also Like

1 comments