Pada saat membaca artikel kesehatan beberapa waktu lalu saya sempat membaca bahwa orang pendek termasuk didalamnya wanita dengan tubuh pendek memiliki resiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit tertentu. Saya sedikit terkejut dong. Saya tak menyangka bahwa tinggi badan itu berpengaruh terhadap suatu penyakit. Saya kira faktor-faktor adanya penyakit itu seperti gaya hidup, pola makan atau keturunan saja.
Didorong oleh rasa ragu, saya pun berselancar ke dunia maya dan ternyata banyak juga media yang menuliskan resiko penyakit yang diderita oleh orang pendek. Mungkin memang artikel ini perlu rujukan yang membahas lebih dalam. Walaupun demikian tak ada salahnya juga kita eh teman-teman yang bertubuh pendek termasuk saya untuk lebih waspada.
Pasalnya memang beberapa ahli mengatakan bahwa ukuran tinggi badan dapat berpengaruh pada sistem pada organ tubuh kita, termasuk didalamnya berpengaruh pada metabolisme yang dapat memperbesar kemungkinan munculan suatu penyalit.
Masalah Kesehatan yang Rentan dialami Orang Pendek
1. Orang Bertubuh Pendek Lebih Rentan Terkena Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah penyakit meningkatnya kandungan gula darah yang disebabkan ketidak mampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin. Diabetes tipe dua ini adalah diabetes yang paling sering ditemukan. Gejala Diabetes tipe 2 ini antara lain luka di kulit yang sulit sembuh, kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki dan penglihatan kabur.
Namun gejala penyakit tersebut butuh waktu lama untuk muncul. Sehingga para penderita diabetes tipe 2 ini banyak yang tidak menyadarinya. Banyak yang menyadari kalau mereka terkena penyakit ini setelah terjadi komplikasi. Itulah sebabnya diabetes disebut sebagai penyalkit yang tidak menular tapi berbahaya.
Studi yang dialukan oleh Diabetologia menyebutkan bahwa setiap pertambahan tinggi 10 cm pada wanita maka resiko terkena diabetes berkurang sebesar 33% dan 41% pada pria. Sedangkan pada orang-oramg dengan berat badan lebih (obesitas), setiap 10 cm tinggi tubuh maka resiko terkena diabetes berkurang sebesar 30% pada wanita dan 33% pada pria.
Para peneliti menyebutkan bahwa munculnya faktor resiko ini disebabkan karena pada orang dengan tubuh lebih tinggi, penumpukan lemak di hati lebih sedikit dan faktor risiko kardiometabolik yang lebih menguntungkan terutama pada lemak darah, protein C reaktif dan adiponektin.
2. Orang bertubuh pendek rentaan Terkena Penyakit Paru-paru
Paru-paru adalah organ yang termasuk dalam sistem pernafasan. Organ ini berfungsi untuk memasok oksigen dan mengeluarkan udara kotor agar semua organ tubuh dapat bekerja secara normal.
Penyakit paru-paru antara lain asma, pneumonia, tubercolosis dan kanker paru, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). PPOK sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyakit paru-paru yang menyerang paru dalam jangka panjang.
PPOK ini menghalagi aliran udara dari dalam paru sehingga penderitanya kesulitan untuk bernafas. Umumnya PPOK merupakan kombinasi dari dua penyalit pernafasan yaitu bronkhitis dan emfisena. Bronkhitis adalah adanya radang yang menyerang dinding bronkus yang mengakibatkan pembengkakan dan produksi cairan dalam saluran udara berlebihan. Emfisema adalah suatu kondisi dimana kantung-kantung udara pada paru yang rusak secara bertahap.
Penelitian juga menyatakan bahwa orang yang pendek memiliki kemungkinan besar bermasalah paru-parunya sehingga memiliki resiko terkena penyalkit paru-peru lebuh tinggi.
3. Orang Bertubuh Pendek Rentan Terkena Jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah peristiwa terhentinya pasokan darah ke jantung yang disebabkan oleh arteri yang menyempit akibat timbunan lemak. Jika terjadi penggumpalan darah pada arteri tersebut maka terhentilah aliran darah dan terhadilah serangan jantung koroner.
Seorang Profesor Kardiologi dari Universitas Leicester menyatakan bahwa tinggi badan berbanding terbalik dengan resiko jantung koroner. Dalam setiap pertambahan tinggi 6,5 cm maka resiko terkena jantung menurun sebesar 13,5%.
4. Wanita Lebih Pendek Lebih Berisiko Melahirkan Bayi Prematur
Bayi normalnya lahir dalam usia kehamilan 38-40 minggu. Jika bayi lahir pada usia kandungan kurang dari 37 minggu disebut sebagai bayi prematur. Semakin dini bayi dilahirkan maka semakin besar resiko gangguan kesehatannya. Hal ini dikarenakan bayi lahir saat belum semua organ tubuhnya terbentuk dengan sempurna.
Wanita yang pendek cenderung memiliki ukuran panggul dan rahim yang lebih kecil. Akibat ruang rahim yang kecil ini janin tidak memiliki cukup ruang untuk berkembang yang mengakibatkan durasi kehamilan yang pendek. Selain itu panggul yang kecil juga dapat mengakibatkan wanita pendek kesulitan untuk melahirkan secara normal. Walaupun begitu tidak semua wanita pendek mengalaminya. Banyak juga wanita pendek yang melahirkan anak ddengan tinggi dan berat badan bayi yang normal serta dapat melahirkan bayi secara normal.
5. Orang pendek lebih resiko rekena Osteoartitis
Osteoarthritis adalah peradangan kronos pada sendi yang dikarenakan rusaknya tulang rawan yang mengakibatkan sendi-sendi terasa kaku, sakit dan bengkak.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki lutut tinggi memiliki volume tulang rawan lutut yang lebih besar dan memiliki resiko kerusakan tulang rawan yang lebih kecil. Sedangkan sumber lain mengatakan orang dengan tubuh pendek memiliki tulang rawan yang lebih sedikit sehingga sendi-sendi tubuhnya lebih rentan terkena gangguan kesehatan.
Nah itulah beberapa penyakit yang rentan menyerang orang dengan tubuh pendek. Memang dari setiap apa yang kita miliki pada tubuh ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan kalau memang kekurangan tersebut tidak dapat diubah kita hanya dapat meminimalisir resikonya. Tetaplah jaga kesehatan dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Artikel ini adalah salah satu dari artikel yang memuat tentang tinggi tubuh terutama untuk wanita dengan tubuh pendek. Masih banyak yang perlu diperbaiki dari artikel-artikel yang sudah saya tuliskan. Silakan jika ada kekurangan kita bisa berdiskusi melalui kolom komentar.
Salah satu artikel yang bisa nda baca adalah macam-macam olahraga yang dapat menambah tinggi badan. Selamat membaca.
https://www.sciencedaily.com/releases/2015/04/150408171214.htm
https://www.merdeka.com/sehat/sejumlah-masalah-kesehatan-yang-rentan-dialami-orang-pendek.html
https://health.grid.id/read/352390467/orang-pendek-rentan-terkena-gangguan-kesehatan-ini-dia-daftar-penyakitnya?page=all
https://www.haibunda.com/kehamilan/20201026124437-49-169464/bunda-bertubuh-pendek-lebih-berisiko-melahirkan-prematur-mitos-atau-fakta
0 comments