Konten [Tampil]
Semua hal di dunia ini pasti ada sisi yang bertolak belakang. Ada baik ada jelek, ada untung ada rugi. Begitu juga dengan anugerah yang berupa tubuh pendek, ada enak dan ada enggak enaknya juga.
Di sini saya akan sedikit menulis tentang nggak enaknya punya tubuh pendek. Saya membuat tulisan ini bukan berarti saya tidak bersyukur dengan tinggi badan yang saya miliki, tapi sekedar sharing saja. Selain itu juga sebagai gambaran, barangkali ada di antara pembaca saya yang masih berada di masa-masa pertumbuhan agar lebih semangat berusaha untuk menambah tinggi badan.
Bagaimanapun tinggi badan adalah hal yang masih bisa diusahakan. Jika memang sudah berusaha keras dan mencoba segala macam cara namun masih tidak tinggi juga, baru bisa disebut takdir. Jadi, apa nih enggak enaknya punya tubuh pendek?
Nggak Enaknya Punya Tubuh Pendek Saat MasihSekolah
1. Saat di kelas tidak boleh duduk dibelakang, karena papan tulis akan terhalang teman yang lebih tinggi.
2. Harus didepan. Ketika ada kegiatan di luar kelas, Pramuka misalnya. Pada saat berhimpun atau berkumpul selalu disuruh di depan sendiri, karena bagian belakang untuk yang punya tubuh tinggi.
3. Tidak bisa ikut Paskibraka. Sudahlah, kalau tingginya seperti saya ini, tanpa ikut pengukuran tinggi badan pun auto tersingkir.
4. Saat diminta untuk menulis di papan tulis harus naik kursi agar papan tulis penuh (saya dulu begitu haha)
5. Rawan di bully. Tidak bisa dipungkiri, bullying masih marak di sekolah, baik yang ringan maupun berat. Soal bullying ini terlalu panjang kalau dibahas disini. Mungkin pada artikel yang akan datang saya akan membahasnya lebih lanjut.
6. Tidak bisa mendaftar pendidikan lanjutan untuk jurusan atau profesi tertentu. Misalnya menjadi Polwan yang tinggi minimalnya 160 cm.
Nah itulah sedikit enggak enaknya punya tubuh pendek saat masih sekolah. Mungkin yang sedang sekolah saat ini bisa menambahkan lebih banyak. Jujur saya sudah agak kesulitan mengingatnya karena masa sekolah saya sudah lewat 22 tahun hehe.
Saat sudah dewasa seperti sekarang ternyata masih ada enggak enaknya punya tubuh pendek. Yang berkurang mungkin dari sisi bullyan saja. Atau mungkin saya sudah tidak merasa terbully karena sudah terlalu biasa sehingga menganggapnya sebagai candaan semata.
Sampai sekarang pun saya merasakan ada enggak enaknya memiliki tubuh pendek, beberapa sepele sih, seperti :
Iniloh Nggak Enaknya Punya Tubuh Pendek
1. Kesulitan saat mengambil barang di lemari/kitchen set bagian atas.
2. Harus mendongak jika berbicara dengan lawan biacara yang lebih tinggi
3. Harus memotong saat membeli celana atau rok baru, sedihnya beberapa model rok atau celana tidak bisa dipotong bagian bawahnya, karena motif atau modelnya.
4. Kalau naik mobil yang rendah seperti sedan ceper harus sedikit mengangkat leher untuk melihat jalan depan.
5. Agak kesusahan saat mau naik motor yang besar, misalnya saat naik ojek online.
6. Harus pilih-pilih motif pakaian agar tidak terlihat "tenggelam"
7. Harus pintar memilih model pakaian agar nampak lebih tinggi
8. Agak susah dicari saat di keramaian.
9. Ada lowongan pekerjaan yang mensyaratkan tinggi tertentu (saya tidak bermasalah dengan ini sih karena saya tidak bekerja hehe)
Aduh rasanya masih banyak lagi ketidak nyamanan menjadi orang yang bertubuh pendek, mungkin teman-teman bisa menambahkan di komentar, nanti artikelnya akan saya update lagi.
Salah satu yang bisa diusahakan agar memiliki tubuh yang tinggi adalah mengoptimalkan tinggi badan pada masa pertumbuhan. Tidak saja melakukan hal-hal yang dapat menambah tinggi badan namun sebaiknya juga menghindari kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan, berikut ini beberapa contohnya.
Kebiasaan yang Dapat Menghambat Pertumbuhan
1. Begadang Atau Tidur Larut Malam.
Pada saat masih anak-anak, hormon pertumbuhan bekerja optimal pada awal tidur nyenyak. Jika jam tidur tidak teratur dan jumlah jam tidur kurang maka dapat mempengaruhi hormon pertumbuhan yang dapat berakibata pada lambatnya penambahan tinggi tubuh.
2. Mager Alias Malas Gerak.
Jarang melakukan aktivitas juga dapat membuat pertumbuhan tidak optimal. Karena tidak ada rangsangan pada tulang untuk terus tumbuh.
3. Konsumsi MSG Berlebihan.
Hal ini dikarenakan MSG dapat mengganggu kinerja hormon tiroksin dan paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
4. Konsumsi Teh Terlalu Banyak
Teh mengandung sejumlah kafein yang dapat membuat anak lebih aktif dan kesulitan tidur. Padahal tidur yang cukup sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan. Selain itu, kafein juga dapat menghambat penyerapan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
5. Kurang Menjaga Postur Tubuh dengan Baik.
Pada saat menulis di sekolah ada anak yang suka membungkuk padahal menulis dapat dilakukan tanpa harus membungkuk sedemikian rupa. Saat ini ditambah lagi interaksi dengan gadget. Tanpa disadari postur tubuh yang tidak tepat sering dilakukan oleh anak-anak atau remaja pada masa pertumbuhan. Sebaiknya usahakan tubuh selalu tegak agar postur tubuh tetap terjaga.
6. Sering Konsumsi Makanan Instan dan Junk Food.
Konsumsi makanan instan dan junk food secara berlebihqan dalam jangka waktu yang panjang dapat beresiko mempengaruhi pertumbuhan tulang dan meningkatkan massa otot yang tidak sehat.
7. Kurang Minum Air Putih.
70% tubuh kita terdiri oleh air. Oleh karena itu perlu untuk mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup agar metabolisme tubuh lancar. Jika metabolisme lancar maka pertumbuhan juga tidak akan terganggu.
8. Terlalu Banyak Minuman Berkadar Gula Tinggi.
Gula berpengaruh langsung pada kadar insulin. Jika kadar insulin meningkat akan menurunkan kapasitas pertumbuhan tubuh.
9. Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Bersoda.
Minuman bersoda biasanya mengandung gula yang tinggi yang dapat membuat anak merasa kenyang namun tidak mendapat nutrisi yang dibutuhkan. Akibatnya anak jadi lebih susah makan menjadi pilih-pilih terhadap makanan.
Nah itulah beberapa kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan. Jika masih memungkinkan sebaiknya hindari kebiasaan tersebut agar dapat tumbuh tinggi. Dan sebenarnya kebiasaan tersebut juga berakibat buruk pada orang dewasa, walaupun tidak berhubungan dengan pertumbuhan tapi berhubungan langsung dengan kesehatan dan kebugaran.
Itulah enggak enaknya punya tubuh pendek dan beberapa saran tentang kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan. Yuk yang masih muda-muda tetap semangat untuk bisa tumbuh tinggi. Next saya akan menuliskan apa keuntungan memiliki tubuh pendek, simak terus artikel di blog ini ya.
12 comments
Wah sebaiknya menghindari kebiasaan itu biar bisa tinggi
BalasHapusSama aja sih mbak sebenarnya. Punya tubuh tinggi kayak saya juga ada ga enaknya hehehee...
BalasHapusDulu saat sekolah, saya harus sering duduk di barisan belakang, tapi apa daya mata saya udah minus saat SMA, meskipun tinggi ya terpaksa minta duduk di depan.
Berbagai tips yang mbak tulis ini benar semua. Di keluarga saya rata-rata badannya tinggi-tinggi karena sejak kecil digembleng olahraga yang ketat. Kami sekeluarga hampir tiap hari latihan berenang.
Aku kayaknya telat banget mengetahui hal ini, anak anak suka minum teh dari kecil ternyata itu salah satu faktor tubuh anakku tidak tinggi ya
BalasHapusWah baru tau kalau banyak minum soda dan berdagang bisa bikin tumbuh pendek. Eh faktor keturunan juga ngaruh gak sih.
BalasHapusAnak-anak harus dikasih tahu, biar tubuhnya lebih tinggi dari Ayah dan mamanya
BalasHapusterimakasih informasinya, karena informasi dari anda saya jadi tahu krbiasaan yg dapat menghambat pertumbuhan
BalasHapuswah informasi yang bagus nih Mbak. Ini bisa diterapkan untuk anak-anak juga nggak ya?
BalasHapusDulu saya waktu SD suka duduk depan, tapi sering di protes teman-teman karena nutupi pandangan ke papan tulis, jadinya digeser ke belakang deh.
BalasHapusPunya tubuh tinggi ataupun pendek, tetap aja ada hal yang menyenangkan dan nggak menyenangkan ya mbak.
Biasanya nggak enaknya kalau punya tubuh pendek itu saat ikut seleksi pendidikan atau pekerjaan ya mbak
BalasHapusKadang ada batas tinggi minimal
Tubuh pendek dengan usia kita ini apakah ada kaitannya dengan stunting saat kita masih bayi dulu? Atau memang sejak dalam kandungan mungkin?
BalasHapusMemang sesuatu kalau udah urusan tinggi tubuh hihi. Walau ada yang gak enaknya, tetep harus happy ya kak. Cuss kite #SemangatCiee
BalasHapushuhuhu related banget dengan saya
BalasHapusDi keluarga, tubuh saya paling pendek sehingga sering dipanggil si cebol
Karena itu saya bertekad, anak saya gak boleh ada yang cebol seperti saya
hehehe
Untunglah berhasil, walau ada satu anak laki-laki saya gak setinggi kakak dan adiknya