Salah satu keuntungan menjadi blogger adalah bisa melakukan pekerjaan tanpa harus keluar rumah. Bagi oarang yang introvert tentu saja pekerjaan ini menyenangkan karena bisa bekerja tanpa harus bertemu orang lain. Namun bagi orang yang ekstrovert, menjadi blogger merupakan satu keuntungan tersendiri, karena bisa bekerja darimana saja. Ya, menjadi blogger Anda bisa bebas bekerja dari, rumah, cafe, taman atau saat anda berada di dalam kendaraan umum saat Anda melakukan perjalanan.
Walaupun bisa bekerja di rumah saja, namun sebagai mahluk sosial tak peduli apapun kepribadian Anda,berhubungan dengan orang di sekitar tak akan lepas dari kegiatan sehari-hari kita. Bahkan semestinya menjadi blogger harus memiliki kemampuan sosial dann komunikasi yang baik agar terus berkembang.
Tak bisa dipungkiri, semakin banyaknya relasi dan luasnya hubungan sosial maka kesempatan untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah pun semakin luas. Itulah sebabnya seorang blogger juga harus memiliki etika bisnis yang baik.
Yang menjadi pertanyaan, dengan semakin banyaknya informasi yang diterima malah semakin timbul keraguan antara mana etika yang baik dan mana yang lebih baik. Beruntung sekali saya mendapatkan kesempatan mengikuti webinar Personal Development for Blogger : Narative for Succes with Rudi Hilman hasil kerja sama antara PT Para Duta Bangsa dan Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB)'
Webinar yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam ini terasa singkat, karena pemaparan dari Pak Rudi Hilman selaku Direktur Program Development Duta Bangsa begitu ringan dan mengalir walaupun materi yang disampaikan ndaging banget.
Baiklah saya akan sedikit berbagi, simak terus artikel ini ya.
Pak Rudi Hilman menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard University yang dimuat di majalah Forbes bahwa kesuksesan itu 85% dipengaruhi oleh ketrampilan sosial dan 15% dipengaruhi oleh kemampuan teknis.
Ketrampilan sosial yang dimaksud diantaranya kemampuan menjalin komunikasi, kemampuan bekerja sama dalam tim, dan etika dalam bekerja.
Salah Kaprah Etika dan Etiket
Ketika sebuah perbuatan yang kurang sopan terpampang di media sosial maka postingan tersebut akan mendapat banyak komentar yang menyebut orang dalam postingan tersebut tidak punya etika. Sangat jarang saya menemukan orang yang mengatakan tidak punya etiket.
Memang perbedaan istilah etika dan etiket masih kurang dipahami oleh masayarakat luas. Sepintas sepertinya mirip, padahal keduanya berbeda.
Pengertian Etika
Berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, etika adalah Falsafah atau pedoman moral yang menjadi cara hidup yang benar dilihat dari budaya, kesusilaan dan agama yang bersifat absolut. Etika berlaku baik saat ada yang melihat ataupun tidak ada.
Contoh Etika
Pengertian Etiket
Contoh etiket :
Fungsi Etika dan Etiket
Tata Cara Memperkenalkan Diri dan Orang Lain
1. Tata Cara Berjabat Tangan / Bersalaman
- Jabatlah tangan dengan sedikit menekan (jangan terlalu keras) dan cukup satu ayunan.
- Lakukan jabat tangan dengan tersenyum
- Berikan kontak mata
- Tubuh sedikit condong ke depan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan jabat tangan.
2. Tata Cara Kontak Mata
3. Jarak Saat Bicara
4. Etiket Berkenalan dengan Orang Baru
5. Etiket saat Memperkenalkan Orang Lain
6. Etiket Menyapa dan Ajakan Berjabat Tangan
- Yang lebih rendah kedudukannya, lebih dulu menyapa
- Yang lebih tinggi kedudukannya, lebih dulu mengajak berjabat tangan
7. Etiket saat Bertukar Kartu Nama
Tata Cara Melakukan Small Talks
Pengertian Small Talks
Cara Melakukan Small Talks
Manfaat Small Talks untuk Bisnis
- Tentang cuaca
- Mengenai kondisi lalu lintas
- Tentang Kemajuan dalam bidang ilmiah
- Pertunjukan seni mutakhir
- Membicarakan tentang penyakit/kesehatan
- Membicarakan harga barang yang dikenakan
- Pornografi
- Isu sensitif dan kontroversial seperti politik, dan SARA
- Hal-hal pribadi seperti usia dan berat badan.
- Terlalu banyak membicarakan diri-sendiri
Tata Cara Pada Saat Melakukan Pembicaraan Bisnis
- Keep it Short and Simple (KISS) atau langsung ke pokok pembicaraan.
- Peka terhadap apa yang dibicarakan dan dilakukan oleh lawan bicara
- Lebih berorientasi pada win-win solution
- Menyeimbangkan antara hasil dan hubungan lebih lanjut (result & relationship)
- Meringkas hasil pembicaraan
- Terlalu banyak membicarakan tentang diri sendiri (kecuali memang ditanyakan)
- Mendominasi pembicaraan
- Bicara terlalu agresif dan berapi-api
- Mengintimidasi
0 comments