Tidak sengaja saya membaca artikel di Beranda.co.id yang memuat tentang cara Sukses di usia muda dan berdampak di masa depan. Pada portal berita online yang menyajikan berita terupdate tentang dunia bisnis dan wirausaha untuk Gen Z dan Millenial tersebut disebutkan bahwa salah satu kiat sukses di usia muda adalah melalui pergaulan.
Buat saya memilih teman bergaul itu penting sekali. Saya selalu berpesan kepada anak-anak saya. boleh untuk berteman dengan siapa saja namun untuk menjadi sahabat harus pilih-pilih. Mungkin bagi sebagian orang, pilih-pilih sahabat ini terkesan agak sombong, karena seharusnya jangan dibatasi agar jaringan pertemanan menjadi lebih luas.
Namun lebih dulu kita harus memahami apa perbedaan antara teman dan sahabat. Teman berarti seseorang dimana kita bisa melakukan kegiatan bersama seperti mengobrol, makan bersama dan lain-lain. Tapi kalau sahabat memiliki hubungan lebih dalam dari teman. Biasanya hanya dengan sahabatlah kita bisa saling mencurahkan isi hati. Dengan kata lain, sahabat adalah teman dekat dengan hubungan yang akrab.
Biasanya kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan sahabat bila dibandingkan dengan teman biasa. Itulah sebabnya seorang sahabat kadang memiliki beberapa kesamaan dengan kita, apakah itu hobi, sifat.musik favorit dan lain sebagainya. Walaupun tak harus selalu sama, seorang sahabat pasti memiliki sesuatu yang membuat kita 'klik' untuk selalu bersama.
Oleh karena itu kita harus lebih selektif dalam memilih sahabat. Karena interaksi yang lama dapat membuat dua orang sahabat saling terpengaruh. Saya menyebutnya 'saling terpengaruh' karena proses saling mempengaruhi tersebut berjalan dengan pelan dan tanpa disadari.
Seperti sebuah pepatah kuno yang mengatakan bahwa' Apabila berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan tertular wanginya. Begitu pula jika kita berteman dengan penjual ikan maka kita pun akan terkena amisnya. Kata-kata tersebut menunjukkan betapa besar pengaruh seorang sahabat pada diri kita dengan atau tanpa kita sadari.
Untuk orang tua dengan anak usia remaja seperti saya hendaknya tidak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan anak akan pentingnya memilih teman ini. Ada banyak cara untuk memberi pemahaman kepada mereka, misalnya dengan menasehati secara langsung, dengan menceritakan pengalaman pribadi kita atau melalui film yang bisa ditonton bersama.
Agar tak terkesan menggurui, kita bisa menasehatinya dengan trik tertentu. Misalnya menceritakan pengalaman konyol yang kita alami, kemudian diselingi dengan nasehat. Atau bercerita panjang lebar terlebih dahulu baru kemudian anak diajak untuk membuat kesimpulan atau mencari hikmah dari cerita tersebut. Banyaknya pilihan cara untuk memberi anak remaja pemahaman tentang persahabatan dan pertemanan ini akan membuat mereka semangat mendengarnya tanpa ada rasa digurui.
Perlu diingat juga, agar kita didengar oleh anak-anak remaja yang sensitif itu, terlebih dahulu kita juga harus mau mendengarkan cerita mereka. Sesepele apapun cerita mereka, coba dengarkan dengan seksama dan berilah tanggapan yang tulus. Saya pun tak sempurna dalam melakukannya, itulah sebabnya saya membuat tulisan ini dengan harapan ketika saya membaca kembali tulisan ini, maka saya akan diingatkan kembali.
Cara memilih sahabat
Persahabatan dimulai dari pertemanan, saat memulai pertemanan jika kita merasa cocok maka hubungan akan lebih dekat dan berubah menjadi sahabat. Di masa-masa pertemanan ini jika ada hal yang membuat kita tidak nyaman, kita bisa memutuskan apakah teman tersebut bisa dijadikan sahabat atau tidak. Jika tidak bisa, carilah cara yang halus untuk menjauh agar hubungan tidak semakin dekat. Misalnya menghindari pembicaraan yang bersifat pribadi.
Namun jika dirasa cocok dan tidak ada hal yang mengganggu, maka hubungan pertemanan bisa dilanjutkan dengan sewajarnya dan jangan berlebihan karena hubungan yang terlalu dekat itu juga tidak baik. Walaupun sudah sebagai sahabat, kita harus tetap menjaga privasinya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih sahabat :
1. Dapat dipercaya
Pilihlah seseorang yang dapat dipercaya, yang dapat saling menyimpan aib masing-masing, pastikan dia adalah orang yang tidak membicarakan kita dibelakang. Kejujuran dalam persahabatan itu penting. Memang butuh waktu untuk membuktikannya, terkadang untuk hal satu ini kita membutuhkan intuisi.
2. Selalu menebar positivity
Berteman dengan orang yang sering mengeluh akan membuat kita cepat merasa capek, karena teman seperti ini sangat menguras energi. Lebih baik bersahabat dengan teman yang bersikap positif sehingga semangatnya akan menular ke diri kita.
3. Pilih yang bisa menghargai kita
Tak selalu minta di puji, namun teman yang baik adalah teman yang menghargai perbuatan kita. Teman yang menghargai juga hadfir dalam setiap suasana, bukannya yang datang ketika butuh saja. Jika kita bersahabat dengan teman yang seperti ini maka kita akan merasa capek sendiri.
4. Teman yang obyektif dan mampu mengendalikan diri kita.
Menjadi seorang sahabat bukan berarti selalu mendukung perbuatan kita. Karena bagaimanapun kita adalah manusia yang memiliki banyak kekurangan. Bisa saja kita melakukan kesalahan. Sahabat yang baik adalah yang bisa mengatakan salah jika kita salah dan mendukung kita jika kita benar. Selain itu seorang sahabat yang baik bukanlah provokator yang dapat menjerumuskan kita ke jalan yang salah.
5. Memiliki nilai yang sama
Maksudnya adalah pilihlah sahabat yang memiliki prinsip hidup yang kurang lebih sama. Dengan demikian tujuan persahabatan menjadi jelas dan bisa saling mendukung.
Nah itulah 5 tips dalam memilih sahabat untuk teman pergaulan kita. Semakin banyak teman, maka akan semakin luas cara pandang kita yang membuat kita semakin luwes dalam bergaul.
Masih dari sumber yang sama, yaitu salah satu halaman di Beranda.co.id menyebutkan bahwa jika kita ingin menjadi orang sukses maka bertemanlah dengan orang-orang yang sukses, ulet, lincah, pandai dan penuh inovasi. Dengan demikian kita akan selalu terbawa dalam suasana yang penuh semangat untuk terus menjadi lebih baik. Disebutkan pula bahwa kita bisa berteman dengan siapa saja namun selektiflah dengan pergaulan kita. Tak terasa yaa, membaca sebuah halaman di Beranda.co.id dapat mengingatkan kembali pikiran kita bagaimana memilih sahabat yang baik.
Sekedar informasi, anda dapat menemukan berbagai berita terkini dan analisis mengenai perkembangan ekonomi nasional dan internasional, investasi, industri, sains, teknologi dan lain-lain di website berita online ini.
Selain itu berbagai tips tentang bisnis, self development, UMKM, gaya hidup kesehatan dan lain-lainnya juga dapat anda temukan pada portal berita online yang selalu menyajikan berita yang akurat dan terpercaya ini.
Buat teman-teman semua semoga memiliki pertemanan dan persahabatan yang positif yang selalu membawa ke arah kebaikan. Mungkin ada yang punya pengelaman tentang persahabatan? Boleh kok berbagi di kolom komentar.
20 comments
Amiin, di usia sekarang circle pertemanan benar-benar bisa dihitung dengan jari Mbak. Tapi InsyaAllah semuanya adalah teman yang baik.
BalasHapusAda cara yang pahit untuk menemukan sahabat tapi terbukti ampuh: kondisi sulit. Entah itu usaha bangkrut, kesulitan ekonomi, kena PHK, rumah tangga berantakan, dsb. Dalam kondisi itu alam membantu dengan sangat cepat.
BalasHapusBetul mbak aku sependapat kalau punya sahabat harus "pilih-pilih". Pilih-pilih disini tentunya ke arah yang positif ya agar sahabat kita membawa pengaruh yang baik dalam kehidupan kita. Biar bisa saling mengingatkan satu sama lain.Happy bareng, sedih bareng. Sama sahabat kita bisa jadi lebih terbuka dalam hal apapun.
BalasHapusAku setuju soal sahabat nggak harus selalu mendukung sahabatnya tanpa menilai apakah si sahabat benar atau salah. Ketika sahabatku melakukan kesalahan maka aku akan menyampaikan salahnya di mana. Lalu memberi masukan yang lebih benar. Meski pada akhirnya kita tetap akan mengembalikan semua keputusan pada si sahabat soal mau mengikuti saran kita atau nggak.
BalasHapusJadi tips menarik yang bisa daku terapkan nih buat ke keponakan, karena memang urusan cari sahabat yang tepat itu gak mudah tapi bukan berarti sulit
BalasHapusSetuju sama semua tipsnya mba. Memang tidak mudah mencari sahabat yang satu frekuensi dan menebarkan hal positif
BalasHapusSetuju sekali, Mbak. Berteman dengan siapa saja, kita pasti akan menerima dampaknya juga. Seperti itu tadi, berteman dengan minyak wangi, akan bau wangi juga hehehe.
BalasHapusMakanya, kita berhak memilih dengan siapa berteman, bahkan bersahabat. Tentunya yang bisa saling mendukung, dan sejalan.
Soal obyektif tuh bener sih cuman kalo sampe bisa mengendalikan diri kita jangan dulu yaah hihi.. soalnyaa harusnya yang mengendalikan diri kita ya kita sendiri ya ngga mba? hihi CMIIW ya
BalasHapusbagus nih tipsnya, krn memang cari sahabat yg baik tuh susah2 gampang, makin tua makin terseleksi dgn sendirinya oleh alam
BalasHapussaya sih gak perlu banyak teman, tapi yg penting kualitas pertemenan, jadi gpp punya sedikit sahabat tp bnr2 tulus
BalasHapusCari sahabat itu susah
BalasHapusNggak banyak orang uang yang tulus
Yang terpenting, kita harus bersahabat dengan orang yang selalu menebarkan semangat positif
Urusan pertemanan ini emang harus selektif, apalagi buat anak2 dan remaja. Kalau salah pilih teman apalagi sahabat bisa bahaya.
BalasHapuswaaah gak nyangka ya bisa mendapat inspirasi yang insightful setelah membaca artikel di beranda.co, saya juga pengen baca nih artikel-artikelnya. anyway bicara soal sahabat terlebih di usia saya yang udah past tense, udah bukan waktunya lagi nyari sahabat sih karena untuk sahabat, alhamdulillah saya dan sahabat - sahabat udah bersama hampir 20 tahun. sekarang mah waktunya perbanyak teman dan relasi tapi tentu yang circlenya positif, membangun, bikin produktiv dan gak banyak ngomongin orang, hahaha. soalnya yang saya alami sekarang gitu, kalo nemu circle teman yang gitu ya better leave it .
BalasHapuswaaah gak nyangka ya bisa mendapat inspirasi yang insightful setelah membaca artikel di beranda.co, saya juga pengen baca nih artikel-artikelnya. anyway bicara soal sahabat terlebih di usia saya yang udah past tense, udah bukan waktunya lagi nyari sahabat sih karena untuk sahabat, alhamdulillah saya dan sahabat - sahabat udah bersama hampir 20 tahun. sekarang mah waktunya perbanyak teman dan relasi tapi tentu yang circlenya positif, membangun, bikin produktiv dan gak banyak ngomongin orang, hahaha. soalnya yang saya alami sekarang gitu, kalo nemu circle teman yang gitu ya better leave it .
BalasHapusPaling penting juga sih saling support ya, apalagi dalam memilih sahabat. Karena biasanya sahabat yag awet itu sudah ada ikatan positif sejak lama
BalasHapusSaya jadi membuka mata
BalasHapusSahabat itu tak selalu ada ketika bahagia
Tapi selalu ada ketika duka
Mereka rela menangis bersama
Aku sih pgn selalu jd org yg baik. Tp knp sih kalo jd org baik, pasti ada aja yg ngejahilin. Dipinjemin duit ampe ga ngembaliin tuh yg plg sering. Kalo ditagih malah ngamuk. Ini sih yg bikin kesel. Haha.
BalasHapusSahabat itu memang dikumpulkan sama Allah.
BalasHapusJadi suka merasa beruntung aja gitu.. karena ternyata, Allah Maha Tahu circle apa yang aku butuhkan.
Nggak sulit tapi juga nggak mudah memang cari sahabat yg sefrekuensi.
BalasHapusTanpa disadari ternyata selama ini saya nerapin tips-tips di atas supaya bisa menemukan 1 sahabat dekat. Dan akhirnya ketemu yang punya value sama
BalasHapus