Konten [Tampil]
Hutan, memang letaknya jauh dari tempat kita tinggal apalagi bagi kita yang tinggal di perkotaan. Hutan memang tak selalu nampak di depan mata kita. Hutan, seakan jauh dari angan-angan karena kita tak selalu melihatnya. Namun sejatinya hutan dekat sekali dengan kehidupan kita. Tanpa kita sadari, hutan adalah penunjang kehidupan kita bahkan milyaran mahluk hidup yang ada di permukaan bumi.
Hutan menghasilkan oksigen , zat yang kita hirup dalam setiap tarikan nafas kita. Hutan juga sebagai penyerap karbon dioksida , zat yang kita lepaskan saat kita membuang nafas. Selain itu, hutan juga menjadi tempat tinggal jutaan mahluk hidup yang menunjang kehidupan manusia.
Masih belum merasa dekat dengan hutan? Coba bayangkan jika tidak ada hutan di muka bumi. Bagaimana bisa milyaran manusia yang hidup di atas bumi ini akan bernafas? Andaikan saja sampai terjadi, mungkin oksigen tidak akan gratis lagi. Oksigen akan menjadi barang yang langka dan diperjual belikan. Alangkah mengerikannya... Jangan sampai itu terjadi.
Tak hanya oksigen, hutan juga merupakan penyedia air bersih. Keberadaan hutan yang masih alami, dapat membantu penyerapan air hujan dikala musim penghujan tiba dan melepaskannya sedikit demi sedikit kala kemarau datang. Dengan adanya hutan kita tidak akan kekurangan air bersih.
Tapi jika hutan di tebang, maka pada saat musim hujan kita akan berlimpah air bahkan sampai terjadi banjir dan pada musim kemarau kita akan kekurangan air karena kekeringan. Mungkin tanda tanda itu sudah sering kita rasakan akhir akhir ini. Oleh karena itu, tak ada kata terlambat untuk membantu melestarikan hutan.
Tapi kita siapa? Saya siapa? Kita bukan siapa-siapa dan saya pun bukan siapa-siapa. Apakah mungkin hal kecil dan sepele dapat mengubah dunia? Dapat bermanfaat untuk kelestarian hutan? Sepertinya tidak mungkin. Benarkah?
Mari kita buang jauh jauh pemikiran seperti itu, karena setiap diri kita dapat berkontribusi untuk membantu kelestarian hutan, sekalipun kita buka siapa-siapa. Dimulai dari diri kita sendiri di lingkungan terdekat kita.
Salah satu hal kecil namun bermakna adalah, menghemat tisu. Tahukan teman teman kalau tisu seperti halnya kertas yang berasal dari pulp. Pulp adalah bubur kertas yang berasal dari serat kayu. Setiap kali kita menggunakan selembar kertas atau tisu, itu berarti ada pohon yang di tebang. Jutaan pohon di tebang untuk memproduksi tisu. Oleh karena itu, sayang sekali jika kita menggunakan tissu untuk hal yang tidak bermanfaat. Dan alangkah lebih baik jika kita meminimalisir penggunaan tisu.
Dengan menepukkan kedua tangan setelah mencuci tangan, dapat membuat tangan kering lebih cepat dengan sendirinya dan memilih menggunakan serbet yang bisa di cuci berulang kali, alih alih menggunakan tissu, adalah dua langkah kecil namun dapat membantu melestarikan hutan.
Percayalah bahwa kebaikan itu menular, dengan energi positif yang konsisten kita lakukan, akan menarik orang lain untuk melakukan hal yang serupa. Bisa di bayangkan jika semua orang melakukan hal yang sama, ada berapa juta pohon yang terselamatkan.
Jika ingin berkontribusi yang lebih nyata lagi, teman-teman bisa langsung terjun ke lapangan. Dengan mengikuti kegiatan reboisasi atau aksi nyata lainnya. Namun bila itu tak memungkinkan, teman teman bisa beraksi nyata namun tetap di rumah saja, caranya?
Adopsi Hutan, ya kita tetap bisa ikut serta aksi nyata melestarikan hutan meskipun kita di rumah saja melalui Adopsi Hutan. Adopsi Hutan adalah kegiatan donasi untuk menjaga kelestarian hutan dan aneka ragam kekayaan hayatinya. Donasi melalui Kita Bisa ini akan disalurkan kepada masyarakat di sekitar hutan yang menjadi penjaga hutan di 10 lokasi yang ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat.
Kampanye Adopsi hutan ini diluncurkan pada saat tanggal 07 Agustus lalu. Bertepatan dengan pertama kalinya diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia. Memang sudah ada hari Hutan Sedunia, namun sebagai pemilik 1/3 luas hutan dunia, Indonesia yang juga merupakan paru paru dunia juga butuh satu hari yang dijadikan pengingat bahwa ada 364 hari lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kelestarian hutan.
7 Agustus 2020 menjadi moment bersejarah untuk Hari Hutan Indonesia. Kurang lebih 100 kontributor ikut serta memeriahkan acara ini. Ada penyanyi, pecinta lingkungan, komunitas , dan berbagai organisasi pecinta lingkungan dan hutan.
Tak hanya hiburan, peringatan hari hutan nasional yang pertama ini juga menggelar talkshow dan challenge yang memeriahkan acara. Para penonton juga di ajak menikmati indahnya hutan Indonesia secara virtual. Tak kenal maka tak sayang bukan?
Hari hutan Indonesia ini lahir berkat adanya petisi melalui Change.Org yang digagas oleh Hutan Itu Indonesia dan telah di tanda tangani oleh 1,4 juta orang. Mungkin anda belum sempat menanda tanganinya, maka inilah saatnya anda beraksi. Melalui Kita Bisa, diharapkan satu milyar dana terkumpul hingga 31 Oktober 2020 nanti. Anda bisa berdonasi sesuai dengan kemampuan. Atau anda ingin mengadopsi satu pohon untuk satu tahun, ada bisa menyumbang dua ratus ribu rupiah. Bisa sendiri atau patungan bersama teman dan saudara anda.
Hari Hutan Indonesia adalah momentum untuk jaga hutan. Hari Hutan adalah Hari Raya bagi Pengguna Hutan Indonesia, yaitu kita. Ayo Jaga Hutan.