Konten [Tampil]
Pengalaman menginap di Guesthouse AZ-Zahra dekat Bandara Juanda
Beberapa waktu lalu, saya bersama keluarga ada acara keluarga besar di Surabaya. Mau berangkat pagi kok ya mepet sama acara. Akhirnya diputuskan berangkat malam sebelumnya. Ternyata pejalanan lancar, padahal waktu itu sedang weekend loh. Memang sih kalau dari arah Malang ke Surabaya jauh lebih sepi bila di bandingkan dari arah Surabaya ke Malang. Baru ketika akhir pekan hendak berakhir, jalur yang sebaliknya yang lebih ramai. Memang,tempat wisata dan kuliner di Malang kota, Kabupaten Malang dan Kota Wisata Batu paling bisa menyedot wisatawan dari luar Malang. Apalagi kalau akhir pekan dan musim liburan.
Nah, Balik lagi ke ceritaku tadi ya. Saat itu anak anak sudah ngantuk. Sementara, di rumah Bapak Mertua saat itu kami piker banyak saudara yang menginap. Lagipula sudah tengah malam pula, enggak enak rasanya jika harus membangunkan mereka yang sudah istirahat.
Sempat bingung juga sih, mau menginap di mana. Cari-cari hotel budget di aplikasi, kok kebanyakan batas bookingnya jam 11 malam. Untunglah di sekitar Juanda situ banyak sekali penginapan. Pak Suami, menjalankan kendaraan pelan pelan sambil melihat ke kanan dank e kiri, kali aja ada penginapan yang sreg untuk dibuat menginap. Yah namanya saja coba-coba.
Setelah beberapa saat, nemu juga di seberang jalan. Setelah menyeberang, pak Suami yang terlebih dahulu turun dan untunglah mas respsionisnya masih terjaga hehehe.
Untuk keluarga kami yang isinya berlima, biasanya tidak diperbolehkan menyewa satu kamar. Entah memang peraturan Guesthousenya yang emang memperbolehkan, atau karena emang udah larut malam, kami diperbolehkan menyewa satu kamar saja yang double bed. Alhamdulillah, bisa mengirit hehehe.
Kami mendapat kamar di lantai dua. Karena sudah larut malam, sudah banyak lampu yang dimatikan. Kebetulan waktu itu saya ditinggal saat mau ke kamar, gara gara mengambil barang yang tertinggal di mobil. Ketika di Lobby, ternyata mas resepsionisnya udah stand by di sana. Cuma memberi petunjuk arah kamarnya saja.
Agak seram juga ya, naik tangga hotel yang sepi di tengah malam dengan suasana yang remang-remang. Untung saja tadi saya mendengarkan baik baik keterangan dari Mas Resepsionisnya sehingga kamarnya bisa ketemu lebih cepat. Gak kebayang kalau sampai lupa, bisa naik turun tangga dua kali sendirian… Mau lari kok ya gedebak gedebuk, takutnya malah gangguin penghuni kamar yang lain.
Sesampainya di kamar, terlihat wajah-wajah bahagia anak anak karena berjumpa dengan kasur. Nampak di kamar dua buah single bed yang dipisahkan oleh nakas. Sebuah lemari dan kamar mandi dengan WC duduk dan shower air hangat. Handuknya terlihat putih bersih dan berbau wangi.
Setelah bersih bersih diri, baru sadar kalau saya belum sholat isya dan mukena tertinggal di mobil. Masak iya harus turun lagi mengambil mukena? Untunglah Guesthouse Az Zahra ini menyediakan mukena dan sajadah yang disimpan di lemari. Lega rasanya karena saya tidak harus melewati tangga yang sepi itu lagi.
Setelah sholat, bukannya tidur anak anak malah menyalakan televisi. Setelah nego sebentar, disepakati kalau mereka hanya akan menonton televisi sampai jam satu saja, setelah itu istirahat. Karena pastinya keesokan harinya bakalan menghabiskan energi di acara keluarga.
Untunglah, meskipun ada tiga anak anak, tapi mereka masih kecil. Sehingga dua single bed ini mampu menampung kami berlima.
Keesokan paginya, karena ingin segera ke acara keluarga, anak anak saya minta untuk segera mandi lalu check out. Namun sebelumnya sarapan dulu di lantai satu.
Di lantai satu, selain lobby ternyata juga ada café. Nampak dari depan, tertulis Aurora Cafe dan Eatery. Sayangnya café hanya buka di sore dan malam hari. Jadi saat itu kami hanya mendapatkan sarapan untuk dua orang saja dan tidak bisa memesan makanan atau minuman lainnya. Untunglah karena malam sebelumnya anak anak banyak makan dan ngemil, jadi pagi itu anak anak tidak terlalu lapar dan masih kuat untuk menunggu beli sarapan di luar.
Desain interior cafenya bertema industry, kekinian dan minimalis. Kalau dilihat dari daftar menunya ada banyakpilihan makanan dan minuman yang disediakan. Di café ini juga tersedia ruang khusus untuk yang merokok.
Di sudut café juga disediakan beberapa mainan untuk pengusir jenuh dikala menunggu pesanan datang seperti Uno dan mainan lainnya. Anak anak pun memanfaatkan mainan itu sambil menunggu kami selesai sarapan.
Setelah nasi goreng dan teh hangat kami tandas, kami pun menuju kamar untuk mengambil barang dan memastikan tidak ada barang yang ketinggalan. Menginap di Guest House Az Zahra ini cukup memuaskan, dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp 250.000 saja namun fasilitas lumayan lengkap dengan kamar dan peralatan yang bersih. Cocok untuk anda dan keluarga yang membutuhkan istirahat disela-sela perjalanan.
0 comments