Konten [Tampil]
Sekarang tuh ya, banyak banget jenis mobil city car dari berbagai merk. Walaupun begitu, setiap merk memiliki penggemarnya masing-masing. Karena memang setiap merk memiliki kelebihan masing masing. dan yang lagi musim akhir akhir ini adalah mobil hatchback yang unyu-unyu, seperti sirion, Ignis dan Brio.
Pengguna mobil type hatchback biasanya adalah anak-anak muda atau emak-emak yang biasa antar jemput anak ke sekolah. Karena memang bentuknya yang imut, jadi lucu aja kalau yang baa emak emak, lebih praktis dan unyu melihatnya.
Di Malaysia, Perodua Myvi atau kembaran Daihatsu Sirion laris manis. Sejak diluncurkan pada November 2017 lalu, mobil ini sudah terpesan sebanyak 36 ribu unit. Lalu, bagaimana dengan pasar Sirion di Tanah Air? Penjualan kendaraan tersebut ternyata tidak besar. Ini disebabkan Daihatsu Sirion bukan merupakan pilihan utama bagi konsumen Indonesia.
Amelia Tjandra selaku Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memastikan bahwa penjualan Daihatsu Sirion memang tidak besar, namun pasarnya tetap ada.
“Pasar Indonesia paling laku itu low MPV. Kalau pasar city car di Indonesia paling laku sekarang Suzuki Ignis dan Honda Brio. Nomor 3 itu kita dengan penjualan sekitar 200an unit per bulan. Sedangkan yang lain seperti Mitsubishi Mirage dan Nissan March kecil sekali,” jelas Amel di Jakarta, Rabu (24/1).
Amel menambahkan bahwa perusahaan lebih memilih membawa Sirion dalam bentuk Completely Built-Up (CBU) atau utuh ketimbang diproduksi ataupun dirakit secara lokal.
“Kalau dirakit itu cuma laku 200 unit atau CKD kita rugi. Harganya mahal, lebih baik produksi mobil yang volumenya banyak. Karena laku di Malaysia, Sirion tetap bertahan jadi kita hanya tinggal impor,” tambah Amel.
Mengikuti Pasar Sirion di Malaysia
Diketahui, Daihatsu Sirion pertama kali meluncur di Indonesia pada tahun 2007. Daihatsu tetap mempertahankan Sirion meskipun penjualan mobil tersebut di segmen city car secara nasional kurang baik.
Bahkan, pihak Daihatsu sendiri tidak ragu untuk meluncurkan model terbaru dari Sirion yang sudah diluncurkan terlebih dahulu di negara tetangga, Malaysia.
“Alasan kita berani meluncurkan Sirion terbaru karena memang harus dikeluarin. Tetap ada pasarnya meskipun bukan yang utama. Pasar utamanya adalah Malaysia. Jadi kita mengikuti pasar Malaysia,” jelas Amel.
Amel memprediksi bahwa pasar city car di tahun ini belum menunjukkan perkembangan. Ini terlihat dari penjualan Suzuki Ignis. Targetnya 2.000 unit per bulan. Pada awal kemunculannya terjual 1.500 unit.
“Karena marketnya nggak besar. Pilihan orang mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV). Kalaupun ada yang beli mobil perkotaan karena model baru, trennya nggak besar,” jelas Amel.
Strategi Pemasaran Baru Daihatsu Sirion
Pihak Daihatsu mengakui jumlah penjualan Daihatsu Sirion memang tidak mengalami kenaikan yang signifikan, malah jauh dari target. Oleh karena itu, Daihatsu membuat strategi pemasaran baru dan mereka sangat yakin bisa membenahi angka penjualan mobil tersebut.
“Daihatsu Sirion pada segmen hatchback kecil sekali, hanya 7 persen. Kami berharap saat meluncurkan Sirion terbaru di bulan Maret nanti, kami bisa membenahi paket kreditnya. Kami lebih berkonsentrasi lagi agar penjualannya lebih bagus dibandingkan sekarang,” jelas Hendrayadi Lastiyoso, Marketing dan CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation.
Well, kalau teman-teman suka penampilan yang berbeda dari yang lainnya, sepertinya Daihatsu Sirion ini bisa jadi pilihan. Karena dijamin, di jalanan Indonesia jumlahnya tidak melimpah ruah seperti hatchback dari merk lain yang merajai pasaran hatchback di Indonesia.