Meriahnya Ragam Kreasi Padma Nusa di Malang Flower Carnival 2019
23:09Konten [Tampil]
Meriahnya Ragam Kreasi Padma Nusa di Malang Flower Carnival 2019
Beruntung, yah itulah yang saya rasakan begitu tahu bahwa
saya mendapat undangan untuk bisa melihat langsung Malang Flower Carnival 2019
pada pertengahan bulan September kemarin.
Bagaimana tidak, event
tahunan yang sudah berlangsung selama 9 tahun berturut-turut ini begitu
banyak menyedot perhatian masyarakat. Sehingga penontonnya pun berjubel untuk
bisa menyaksikan aneka ragam kostum yang dipamerkan di runway. Dengan
mendapatkan undangan itu saya bersama-teman teman lainnya bisa menonton dari
tempat yang memang sudah disediakan.
Saya dan teman-teman juga mendapat keistimewaan lain yaitu,
memasuki area tribun melalui runway, jadi sebelum runway dilewati oleh peserta,
sudah kami lewati terlebih dahulu, tapi arahnya berlawanan hihihi. Tak hanya
itu, saat para peserta sudah turun ke runway, saya dan teman –teman berusaha
mendapatkan konten terbaik dengan duduk di pinggir runway bergabung bersama
teman-teman media lainnya. Dari sudut ini, kami bisa mendapatkan gambar lebih
bagus.
Tahun ini tema dari Malang Flower Carnival adalah Padma Nusa.
Padma berasal dari bahasa sansekerta
yang berarti teratai, dan Nusa berasal dari kata nusantara. Jadi pada gelaran
MFC tahun ini ada bermacam-macam ragam kreasi yang terinspirasi dari aneka
teratai yang berasal dari Nusantara tercinta.
Menurut Bapak Agus Sunandar, CEO MFC dan salah satu
penggagas Malang Flower Carnival, dari tahun ke tahun peserta event ini terus bertambah.
Seiring dengan semakin meningkatnya antusias masyarakat. Pesertanya bukan saja
berasal dari Malang Raya namun juga hadir dari kota kota lainnya seperti
Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Pasuruan dan bahkan dari luar jawa seperti
Kalimantan dan Bali.
Tak hanya diakui di Indonesia, MFC tercatat telah mewakili
Indonesia di ajang luar negri sebanyak 39 kali. Bahkan bersamaan dengan event
Malang Flower Carnival, dua rombongan dari MFC sedang mewakili Indonesia di
Amerika dan Rusia. Berbagai catatan prestasi juga ditorehkan oleh MFC, seperti
Best Costum dan Best perform di Moscow Rusia pada Oktober 2014, Best National
Costume dalam event Miss Queen Tourism Ambassador di Kuala Lumpur Malaysia.
Meskipun molor dari jadwal semula namun penonton tetap setia
menunggu hingga peserta terakhir melewati runway. Tercatat hampir 300 peserta
mengikuti Malang Flower Carnival 2019 ini. Para peserta terdiri dari berbagai
usia, dari anak-anak hingga dewasa. Dan berasal dari berbagai kalangan, baik
dari masyarakat umum ataupun siswa sekolah.
Menggunakan kostum yang beratnya hingga 30 kg lebih dengan
alas kaki berhak tinggi tentunya bukanlah hal mudah. Diperlukan latihan dan
kepercayaan yang tinggi untuk melewati penonton yang begitu banyaknya. Hampir
semua peserta tampil secara total, mulai dari riasan wajah hingga ekspressi
melalui, gerakan mata, dan mimic muka yang mereka tunjukkan saat di runway.
Iringan music yang rancak mengiringi tarian peserta hingga tak terasa bahwa
seluruh peserta telah turun ke runway. Saking asyiknya, tak terasa hampir 300
peserta telah berlalu dan memberikan penampilan terbaik mereka.
Runway sepanjang 800 meter terasa kurang menampung jumlah
penonton yang antusias. Banyak yang berharap, runway bisa lebih panjang lagi
sehingga area penonton lebih panjang lagi. Karena jika menonton di dekat
penghujung runway akan terganggu oleh penonton lain yang ingin berfoto bersama
peserta, sehingga mengganggu kenyamanan penonton lainnya.
Banyak juga yang bertanya, Malang dikenal sebagai kota Bunga
tapi mengapa kostum yang digunakan tidak terbuat dari bunga asli. Well, seperti
yang kita tahu, untuk membuat kostumnya saja membutuhkan waktu yang panjang.
Tak cukup waktu sehari dua hari. Begitu juga ketika hari H datang, persiapan
dilakukan sedari pagi, sementara acara dimulai pada siang hari. Jika peserta
menggunakan bunga asli, bisa dipastikan saat berjalan di runway, bunga-bunga
tersebut sudah layu.
Lagipula, kostum tidak hanya digunakan pada saat itu saja.
Di musim karnaval atau pawai kemerdekaan seperti ini, biasanya merupakaan saat saat
emas para pemilik kostum. Karena biasanya kostum yang mereka miliki disewa
untuk pawai di berbagai daerah. Kostum kostum di baawah binaan Bapak Agus
Sunandar yang kini tengah menyelesaikan desertasi tentang carnival ini memiliki
keistimewaan. Meskipun ketika digunakan tampak meriah dan megah namun bisa
dirapikan dan disimpan dalam koper sehingga praktis bila di bawa kemana saja.
Di akhir kesempatan, ketika semua panitia berkumpul saya
mencuri kesempatan untuk berfoto bersama bapak Agus Sunandar. Salut dengan
semangat dan tekad beliau untuk terus memajukan Malang Flower Carnival yang
kini sudah menjadi bagian dari 100 agenda Wonderful Indonesia.
Tahun depan, menurut rencana Malang Flower Carnival akan di
gelar pada 16 September 2020. Tentunya dengan acara yang lebih meriah lagi,
karena bertepatan dengan 1 Dasawarsa Malang Flower Carnival andil di dunia
pariwisata kota Malang.
Semoga gelaran MFC tahun depan lebih meriah, lebih banyak peserta dari daerah maupun negara lain, sehingga lebih banyak mendatangkan wisatawan. Semoga...
0 comments