Konten [Tampil]
Ke Bali kurang lengkap rasanya kalau tak mengunjungi Pantai
Kuta. Mengapa? Karena Pantai Kuta adalah pantai paling legend, menurut saya sih…
Sejak zaman saya kecil, tempat wisata yang paling terkenal dari Pulau Bali
adalah Pantai Kuta. Walaupun sekarang sudah banyak di buka tempat wisata baru,
tapi menurut saya pesona Pantai Kuta tak pernah luntur.
Itulah sebabnya pada kunjungan ke Bali beberapa bulan lalu,
saya bersama rombongan tak melewatkan kesempatan untuk mampir ke Pantai Kuta.
Walaupun sebenarnya timing yang kami pilih kurang tepat. Karena Pantai Kuta itu
cocoknya untuk melihat matahari terbenam, tapi saya dan rombongan malah kesana
di pagi buta. Gak masalah sih, karena toh juga tak mengurangi keindahan pantai
yang terkenal sejak tahun 70an itu. Lagipula, mengunjungi pantai yang sempat
dijadikan sebuah judul lagu terkenal itu pada pagi hari malah membawa
keuntungan tersendiri. Yaitu pantai masih sepi jadi kita bisa puas foto-foto
tanpa bocor.
Mengunjungi pantai Kuta pada pagi hari bersama anak anak pun
lebih enak, karena suasana masih sepi jadi lebih mudah mengawasi anak anak yang
bermain air. Karena tahu sendiri kan, kawasan Pantai Kuta adalah kawasan yang
biasa digunakan untuk selancar, yang artinya ombak di pantai ini cukup besar.
Kalau lagi ramai kan kita harus ekstra menjaga anak anak.
Tapi untunglah, saya kemarin ke Pantai Kuta bersama rombongan
anak anak, sementara orang dewasa yang mendampingi walaupun jumlahnya terbatas,
namun di Pantai Kuta sudah ada penjaga pantai yang bersiaga, meskipun mereka
tidak pakai seragam. Tapi entahlah beliau ini penjaga pantai apa bukan, yang
jelas beliau membantu menjaga anak anak saat bermain air di pantai. Belum
sempat saya berterima kasih, eh saya cari-cari beliau sudah tidak ada.” Terima
kasih ya Pak, sudah bantuin jaga anak anak…”
Puas bermain air, tak perlu risau jika ingin membersihkan
diri karena di sepanjang pantai Kuta banyak tersedia kamar mandi umum. Tarifnya
pun sangat murah hanya 3000an saja. Kebetulan saya kemarin mencari kamar mandi
yang sepi. Yaitu berada di sekitar parkiran. Ada dua jenis air tersedia di
sini, yaitu air tawar dan air asin. Seorang ibu yang sudah sepuh, menunjukkan
kepada kami, mana yang air tawar yang biasa digunakan untuk mandi.
Beliau juga sempat bercerita, terkadang satu rombongan siswa
datang ramai-ramai untuk membersihkan diri, namun tidak ada satupun dari mereka
yang membayar. Memang sih, kotak tempat uangnya di temple di tembok gitu, tidak
ditunggui oleh si Nenek. Tapi ada tulisan besar besar yang berisi tariff dan
petunjuk untuk memasukkan sendiri uangnya ke dalam kotak. Tapi, ya jangan
sampai enggak bayar juga dong. Kasihan si Nenek walaupun tempatnya sederhana
tapi bersih. Tega banget mereka yang enggak bayar itu, mentang mentang tidak
diawasi jadi seenaknya sendiri. Duh Bapak Ibu, mohon diingatkan kembali putra
putrinya untuk lebih bertanggung jawab ketika di luar pengawasan kita.
Setelah main air dan mandi pasti semua merasa lapar. Jangan
khawatir kelaparan kalau di Pantai Kuta. Karena di sepanjang pantai juga banyak
pedagang makanan. Harganya ya sewajarnya harga makanan di tempat wisata.
Misalnya saja beli mi instan yang diseduh air panas, untuk 1 cup harganya
15.000. Tapi untuk minuman yang saya anggap lebih mahal, karena untuk satu
botol air minum ukuran sedang harganya 10.000. Terbilang wajar sih, tapi kalau
melihat yang beli itu adalah anak anak yang tidak di damping oleh walinya,
kasihan juga kalau beli minum dengan harga segitu. Walaupun kami sebenarnya
sudah menyediakan minum air mineral, tapi yang namanya anak anak kadang ingin
minuman yang ada rasanya.
Selain mi instan, ada makanan khas Bali yaitu nasi Djenggo
atau nasi djinggo. Nasi djenggo ini adalah nasi bungkus dalam porsi kecil yang
dilengkapi dengan lauk. Kalau di Jawa semacam nasi kucing begitulah. Kata
djenggo sendiri berasal dari bahasa mandarin yang berarti seribu limaratus.
Dulu, sebelum krisis moneter menyerang, harga nasi djinggo ini memang seribu
lima ratus rupiah. Namun kini harganya sekitar 6 ribuan. Lauknya tinggal pilih
mau yang mana, ada lauk telur sama sambel goreng, ayam sama mi atau jerohan.
Kita tinggal pilih saja yang sesuai dengan selera kita.
Kalau ingin belanja di sekitar pantai Kuta, jangan lupa
siapkan kocek yang agak tebal. Karena di sini banyak sekali terdapat
gerai-gerai dari brand Internasional. Mumpung jalan-jalan sekalian belanja jadi
puasnya bisa dobel, memang begitu kan biasanya…
Oh ya, masih di seputaran Kuta tapi di luar area wisata
pantai Kuta ada tempat makan enak yang sudah terkenal. Namanya Warung Bu Dewa
Chandra. Warung ini menjual aneka makanan khas bali seperti tipat cantok, rujak
kuah pindang dan lain-lain. Saya dan beberapa teman sempat makan di sini.
Saya memilih untuk makan tipat cantok. Tipat adalah bahasa
bali untuk ketupat. Sedangkan cantok artinya diulek atau di haluskan. Tipat
cantok ini semacam tahu bumbu tapi kecapnya Cuma sedikit. Rasanya hampir mirip
juga dengan gado-gadi tapi bumbunya tanpa santan. Yang unik adalah ada irisan
jeruk sambal yang membuat rasa nikmat cantok ini unik dan lebih segar.
Tipat cantok berisi ketupat, tahu, tempe, mentimun dan
tauge. Satu porsi ini meskipun kelihatan sedikit tapi mengenyangkan banget. Selain
mencoba tipat cantok saya juga mencoba untuk merasakan rujak kuah pindang.
Lebih mirip ke rujak manis dibanding dengan rujak ulek. Karena bumbunya encer,
jadi semacam berkuah dan kuahnya itu terasa aroma pindangnya. Jadi rujak buah
dengan kuah bumbu rasa ikan. Rasanya segar kalau di makan di siang hari. Cocok
dengan cuaca Bali yang panas.
Senang rasanya kalau berwisata dan bisa mampir-mampir ke
tempat favorit. Tentunya, kalau rombongan besar akan kesulitan untuk bisa
mengunjungi tempat tempat seperti ini. Bisanya kita mencuri waktu di saat
istirahat. Kabur sebentar, enggak ada salahnya kan? Soal kendaraan tidak perlu
khawatir karena kita bisa Sewa Mobil.
Dengan menyewa kendaraan misalnya mobil, kita tidak usah bingung jika ingin mengunjungi
tempat tempat yang tidak ada di dalam itinerary rombongan. Kita pun tidak akan
menghabiskan waktu banyak karena dengan sewa mobil kita bisa pergi dengan
rombongan kecil, jadi tidak ada acara saling tunggu anggota rombongan lainnya.
Untuk menyewa kendaraan yang aman dan terjamin, sekarang ada
TRAC yang merupakan bagian dari keluarga ASTRA yang member solusi untuk
kebutuhan transportasi anda. Melaui TRAC, anda bisa menyewa kendaraan seperti
sepeda motor, mobil, maupun bus. TRAC melayani baik untuk penyewa pribadi
maupun korporat. Anda ingin membawa kendaraan tanpa ditemani sopir atau mau
bersantai di perjalanan tanpa capek menyopir? Jangan khawatir, TRAC juga
menyediakan opsi untuk anda.
Di Bali sendiri, TRAC sudah memiliki satu kantor cabang dan
dua outlet yang masing masing berada di Bintang Supermarket, Ubud dan di Bandara
Ngurah Rai.
Ah senangnya bisa menceritakan kembali kenangan di Pulau
Bali. Memang Pulau Bali itu selalu indah untuk di kenang dan tak kan habis kata
untuk menceritakannya kembali. Kalau teman-teman, kenangan apa yang paling
membekas saat berkunjung ke Bali?
3 comments
Wah bagus banget nih ya Mbak memang pantai kuta yang ada di Bali ini
BalasHapusJadi pingin makan nih Mbak habis lihat makanan yang di posting di gambar hihi
BalasHapusSeru banget nih Mbak kalau berwisata ke Bali ini. Saya jadi pingin nih Mbak ke sana
BalasHapus