Konten [Tampil]
Zaman sekarang kita dimudahkan untuk mengenal orang yang baru kita temui melalui media sosialnya. Hanya melalui beberapa posting foto dan video pendek yang disertai caption kita bisa langsung menyimpulkan, bagaimana orang yang baru kita kenal tersebut. Tapi itu salaaah!!! Membuat kesimpulan terhadap sesuatu yang baru kita lihat di media sosial itu tidak sepenuhnya benar. Karena kita tidak tahu bagaimana suasana saat postingan itu dibuat. dan apa alasannya membuat postingan tersebut.
Bagaimana dengan dunia nyata? Ternyata orang-orang pun dengan mudah membuat kesimpulan. Dan nyinyiran, justifikasi akan muncul ketika melihat orang lain tidak sesuai dengan kesimpulan yang mereka buat sendiri. Dari sini paham maksud saya? Tidak? Baiklah, maksud saya begini:
Misalnya saja saya menyimpulkan bahwa si A itu begini. Kesimpulan itu saya buat setelah saya bertemu sepintas dan hanya beberapa kali saja dengan si A ini. Suatu saat, si A menunjukkan sesuatu sikap atau perbuatan yang ternyata tidak sesuai dengan kesimpulan saya. Nah saya jadi nyinyir dan menghakimi deh, Si A kan "begini" tapi kok ternyata "begitu begitu"?
Nah, siapa suruh menyimpulkan si A itu "begini"? Akibatnya ketika melihat si A "begitu" jadi terkejut dan jadi nyinyir kan?
Lah terus masalahnya apa????
Masalahnya saya pernah jadi korban ... hiks. Ada deh yang membuat kesimpulan-kesimpulan tentang diri saya, padahal mereka tidak tahu apa sebenarnya maksud saya. Dan ini terjadi pada saat saya beli Hand Phone baru.
Ada yang ngomong , " Wah sekarang sudah gaya, maunya pakai yang bagus-bagus saja"
Ada yang bilang, " sekarang gaya hidupnya sudah berubah ya, senangnya gonta ganti gadged"
ada juga yang keceplosan "Ngapain beli lagi yang baru lha wong yang lama masih bagus dan masih bisa dipakai? Biar gaya ya?"
Kalau saya sih menanggapinya dengan santai. Kalau ada yang ngomong langsung ke saya, ya akan saya jawab apa adanya. Tapi kalau ada yang ngomong di belakang, saya biarkan saja. Saya tidak berniat membuat klarifikasi-klarifikasi dengan menemui mereka agar mereka menganggap saya "lebih baik" dari pikiran mereka tentang saya selama ini. Tidak ! Biarkan saja.
Terus terang saja, saya malas membuat klarifikasi semacam itu. Tidak perlu sampai menemui mereka, mending ditulis di blog saja. Mumpung saya lagi pengen curhat di blog, akan saya tulis alasan-alasan saya. Dibaca atau enggak dibaca sama orang-orang yang telah membuat kesimpulan tentang diri saya, saya tidak peduli. Dibaca ya syukur, tidak dibaca ya tidak masalah.
Jadi alasan saya beli hape yang baru itu adalah karena hape yang lama itu sudah tidak mumpuni dalam menunjang aktivitas saya. Bukan karena saya ingin terlihat wah, bukan.
Hape saya yang lama sudah berumur dan RAMnya lebih kecil. Sedangkan saya butuh performa yang lebih bagus. Jadi berganti hape ini bukan karena keinginan melainkan kebutuhan sekaligus investasi.
Kenapa saya menyebutnya sebagai investasi? Karena sejak memiliki hape yang baru ini, aktivitas yang dulunya tidak bisa saya lakukan dengan hape yang lama, sekarang bisa saya lakukan dengan hape yang baru. Misalnya saja untuk menginstal beberapa aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Berkat performa yang lebih bagus, lebih banyak pekerjaan yang bisa saya lakukan. Itulah sebabnya meskipun saya mengeluarkan uang untuk berganti hape, saya tidak rugi.
Sekarang saya memakai Samsung Galaksi J7 Pro. Sudah lumayan sih, kameranya 13 MP. Cukup mumpuni untuk mengambil gambar yang akan diposting di instagram. Didukung dengan RAM sebesar 3 giga. Ada banyak ruang untuk menginstal berbagai aplikasi.
Samsung Galaksi J 7 Pro ini oke banget kecepatannya, beberapa kali saya menang kuis yang berhubungan dengan kecepatan. Misalnya saja kuis cepat-cepatan subscribe suatu channel youtube kemudian membagikan salah satu postingan yang telah ditentukan pada suatu acara. Taraa… saya yang jadi pemenangnya, Alhamdulillah mendapatkan payung istana kepresidenan RI.
Kuis yang lain, yaitu menang live tweet. Saat ada event blogger biasanya ada lomba live tweet. Yaitu membuat tweet selama acara berlangsung. Alhamdulillah, meskipun dipakai untuk mengetik , copy paste hastag. Mengambil gambar, crop gambar yang semuanya dilakukan secara cepat, hape saya tetap tangguh. Lancar tanpa gangguan. Dan pada akhir acara diumumkan bahwa saya salah satu pemenang live tweet yang hadiahnya power bank. See..
Apa yang saya ceritakan di atas bukan bermaksud untuk sombong. Hanya memberi gambaran bahwa memang, peralatan yang baik bisa menunjang pekerjaan agar hasilnya juga lebih baik.
Kalau ditanya, apakah saya masih ingin ganti hape lagi? Mau dong, apalagi kalau ada yang mau memberi saya Samsung Galaksi S9 . Uwuwuwuw…akan saya terima dengan senang hati tanpa babibu lagi hihihi.
Jangan pakai alasan, mau memberi tapi bingung belinya dimana atau gak tau harganya berapa… Saya kasih tahu ya, harga Samsung S9 dapat anda lihat di e-commerce kesayangan anda. Apa mau saya lihatin? Hihihi.
Sekian dulu curhatan saya kali ini. Saya sendiri juga tidak memungkiri kalau saya pribadi juga gampang untuk menyimpulkan sesuatu. Hanya saja saya berusaha untuk “ora nggumunan” dan “ora kagetan” yang artinya tidak mudah heran dan tidak mudah kaget. Memanajemen rasa agar tidak gumunan dan tidak kagetan, ternyata cukup efektif untuk mencegah nyinyir. Walaupun kadang keceplosan juga #ups. But trust me, Its work….