Konten [Tampil]
Inilah Alasan Mengapa Kopi Kapal Api, Jelas Lebih Enak
Semenjak kecil, saya sudah terbiasa minum kopi. Bukannya sengaja ingin menjadi penikmat kopi namun karena sering membuatkan kopi untuk Bapak. Kalau Bapak tidak menghabiskan kopi beliau, maka sayalah yang menghabiskannya. Baru saya sadari, mungkin saja beliau memang sengaja tidak menghabiskan kopinya agar saya yang menghabiskannya hahaha.
Kebiasaan meminum kopi berlanjut sampai kuliah. Apalagi jika ada tugas atau menjelang ujian. Kopi Kapal Api-lah teman setia saya dalam memecah keheningan malam. Sampai kinipun, Kapal Api masih tetap setia. Kadang sebagai minuman pembuka hari, kadang sebagai teman kala begadang sampai tengah malam, untuk mengejar deadline. Maklum saya penganut deadline garis keras dan kopi membuat ide-ide di kepala saya bermunculan seperti jamur yang tumbuh disaat musim hujan. Kita tidak mengetahui dia akan tumbuh dimana dan seberapa besar dia nantinya. Tiba-tiba muncul begitu saja dan ini rasanya sangat menyenangkan.
Selain itu, meminum kopi juga membuat energi saya bertambah, saya menjadi lebih bersemangat sehingga pekerjaan yang saya hadapi lebih cepat selesai. Ya begitulah, sebagai ibu rumah tangga dengan tiga anak tanpa ART, saya membutuhkan penyemangat dalam menyelesaikan tugas rumah tangga saya. Salah satunya dengan minum kopi ini. Rasanya mood jadi jauh lebih baik setelah saya meminum kopi. Kafein dalam Kopi Kapal Api memang terbukti bekerja cukup baik dalam tubuh saya.
Terkadang saat sore hari pun saya minum kopi. Saya meminumnya sebagai teman ngobrol bersama suami. Dengan ditemani secangkir kopi Kapal Api membuat obrolan semakin hangat. Untunglah 3 cangkir kopi sehari masih menjadi batas normal seseorang dalam meminum kopi.
Saya termasuk penikmat kopi yang moderat. Berbagai minuman kopi saya suka. Baik itu kopi hitam, white kopi, kopi susu ataupun jenis kopi yang lainnya. Beruntung, kopi favorit saya, Kopi Kapal Api menyediakan berbagai pilihan itu untuk saya.
Kopi Kapal Api sendiri sudah menemani saya sejak bertahun-tahun yang lalu. Sampai sekarangpun kami tetap saling mencintai, eh maksudnya saya tetap setia dengan Kapal Api, kalau ditanya mengapa? Pastilah karena Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak. Citarasanya tidak berubah sejak pertama kali saya mencobanya. Apalagi sekarang makin banyak varian kopi Kapal Api yang selalu menggoda saya untuk mencobanya.
Beberapa orang tidak menyukai kopi hitam, karena biasanya kopi hitam berampas. Namun saya punya cara sendiri dalam menikmati kopi Kapal Api Special agar tanpa ampas. Ya, saya menggunakan Coffe Press dari Kapal Api. Ceritanya, #KopiKapalApiPunyaCerita nih
Coffe Press ini sudah saya miliki sejak lama. Pemakaiannya sangat mudah, mencucinya pun sangat gampang. Dengan alat ini saya bisa menikmati Kopi Kapal Api Special lebih enak karena tanpa ampas.
Dengan terpisahnya ampas dari kopi juga memudahkan saya saat membuat kue brownies. Mencampurkan air kopi pada adonan akan membuat rasa coklat pada brownies semakin menggigit.
Dengan terpisahnya ampas dari kopi juga memudahkan saya saat membuat kue brownies. Mencampurkan air kopi pada adonan akan membuat rasa coklat pada brownies semakin menggigit.
Apalagi sekarang ada kemasan sachet yang kecil, yang sangat memudahkan saya dalam membuat kopi. Saya tidak perlu menaksir-naksir lagi berapa ukuran bubuk kopi yang pas untuk secangkir minuman kopi. Tinggal tuang, beres dah. Urusan gula, bisa dengan mudah kita tambahkan.
Ini dia cara membuat Kopi Kapal Api Spesial yang enak,
Kopi termasuk jenis minuman yang sudah tua. Pertama kali ditemukan di Afrika oleh bangsa Ethiopia antara 850-800 SM. Pada awal perkembangannya, kopi merupakan minuman para bangsawan. Karena penanaman dan produksinya diawasi secara ketat, tidak sembarang orang bisa menanamnya. Namun kini kopi telah menjadi minuman segala bangsa, dimana setiap orang bebas untuk menikmatinya.
Pengolahan biji kopi menjadi bubuk kopi sangatlah panjang. Untuk menghasilkan citarasa kopi yang nikmat harus menggunakan cara yang benar dan standard tertentu. Berbeda cara perlakuan kopi akan menghasilkan citarasa kopi yang berbeda pula.
Bagi penggemar kopi dengan citarasa yang khas, tidak perlu khawatir karena Kopi Kapal Api telah menyediakan untuk anda. Sejak tahun 1970-an Kopi Kapal Api telah dikenal oleh masyarakat sebagai kopi yang nikmat. Terbuat dari biji kopi pilihan yang merupakan campuran dari kopi Robusta dan Arabika dalam komposisi yang tepat.
Kopi Kapal Api tentu saja melalui pengolahan dan pengemasan yang tepat dengan teknologi terkini, sehingga menjaga citarasa dan kesegaran kopi sampai tersaji di depan anda. Segala proses inilah yang membuat Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak. Menurut anda, apa yang membuat Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak?
17 comments
Aromanya khas, bisa membantu untuk membangunkan suami dan anak-anak
BalasHapushihihi iya betul mbak...khas banget
HapusDija gak suka kopi, Tante
BalasHapussukanya teh aja
Teh juga segar Dija, apalagi kalau minumnya sore-sore pas hujan... syahdu
HapusSyahdu banget mbakkkk.... minum yang anget2 dikala hujan
Hapussaya pernah punya coffe press kayak gitu dari Kopi Kapal Api juga, eee malah kesodok sama sendok jadi pecah deh
BalasHapussayang sekali... ada keasyikan tersendiri ketika minum kopi yang sudah di press kaya gitu...
Hapuskopinys orang Indonesia jelas lebih enak kapal api, indonesia banget
BalasHapusiyaaa...khas bangeet... dan banyak yang suka...
HapusWaaa ada coffee press nya boleh dicoba nih :)
BalasHapusboleh...boleh heheheh
HapusWah minum kopi tanpa ampas nikmat ya dengan coffee press ini mbak Retno. Saya peminum kopi tapi kopi kapal api yang kreamer bukan yang hitam.
BalasHapushmmm...kalau aku peminum segala kopi sih hihihihi
HapusDuh, aku ilang fokus ngeliat coffee pressnya warna merah gitu. Cerah. Kalau yang ga suka kopi tanpa ampas emang enak bikinnya pakai coffee press ya mba. Bersih gitu rasanya pas minum
BalasHapuskalo aku bikin kopi kapal api gak pake gula mbak,, lebih enak kopi hitam pahit. :D
BalasHapuswah, aku suka pake gula walaupun sedikit...
HapusYang jelas kopi ini tempannya blogger, idenya gak keluar tanpa kopi hahahaha
BalasHapus