Konten [Tampil]
Memiliki anak usia balita, TK dan
awal-awal masuk sekolah dasar itu memang harus selalu siap dengan pertanyaan
tak terduga. Sebagai orang tua kita harus bisa memberikan jawaban yang pas.
Jawaban yang pas itu bukan berarti kita jadi orang tua yang serba tahu dan bisa
menjawab semua pertanyaan anak dengan benar loh ya.
Menjawab dengan
pas adalah menjawab yang sesuai dengan kemampuan berpikir si anak. misalnya
dengan kata-kata sederhana atau analogi yang bisa dimengerti oleh anak. Apabila
kita tidak tahu jawabannya, jangan langsung menggunakan kata tidak tahu. tapi
gunakanlah kata-kata yang lebih halus, misalnya "Mama BELUM tahu,
bagaimana kalau kita cari jawabannya bersama?" Dengan begitu anak memahami
bahwa ketidak tahuan merupakan hal yang biasa dan bisa dicari jawabannya.
Pertanyaan
anak-anak memang bermacam-macam dan kadang tak terduga. Beruntung pula kita
hidup di zaman internet, dimana semua jawaban dapat kita peroleh hanya dengan
menekan tombol-tombol di laptop maupun sentuhan dilayar gawai. Walaupun begitu
kita juga jangan menelan mentah-mentah informasi yang kita terima. Carilah situs
lain sebagai pembanding. Lebih baik lagi kalau situs tersebut adalah situs
resmi jadi terpercaya keakuratan informasinya.
Beberapa hari lalu saya bersama anak-anak
sedang membaca bersama sebuah buku. Buku itu berisi tentang proses produksi
mulai dari bagaimana proses benang menjadi pakaian. Minyak mentah menjadi bahan
bakar. Dari logam hingga menjadi mobil dan lain sebagainya.
Ketika tiba di bagian logam. Dimana buku
tersebut menceritakan bahwa benda-benda yang terbuat dari besi berasal dari
bijih besi yang dilelehkan dengan suhu yang tinggi kemudian dicetak sesuai
bentuk yang diinginkan.
Nah tiba-tiba saja si bungsu bertanya “ Ma, kalau besi dipanaskan kan jadi cair,
kenapa kalau telur malah jadi keras? Ya ampun, ini anak mungkin sedang
lapar atau bagaimana ya…yang dibicarakan besi tapi pertanyaannya malah soal
makanan qiqiqiqi.
Saya pun lalu terdiam. Ah, sepertinya saya
pernah membaca soal ini tapi dimana ya?hihihi…lupa. akhirnya saya pun
mengandalkan internet. Dan yang saya temukan adalah kata-kata denaturasi, folding,
ikatan kovalen dan lain sebagainya. Nah bagaimana saya menjelaskan kalau saya
saja tidak mengerti wkwkwkwk.
Untunglah saya ingat kalau saya pernah
membaca di sebuah buku. Lucky Me, bukunya pun ketemu setelah saya mencarinya. Menurut
buku tersebut, penjelasan singkatnya mengapa telur jika dimasak menjadi lebih
keras. Jawabannya adalah karena telur mengandung protein. Putih telur atau
abumen mengandung 85% protein (Albumin). Albumin adalah protein yang berbentuk
seperti gulungan benang-benang , apabila dipanaskan akan saling lengket dan
warnanya berubah menjadi pekat. Jika semakin dipanaskan maka akan semakin lengket
dan lama-lama menjadi keras.
Sebagai pembanding saya menyebutkan bahan
makanan lain yaitu beras. Beras mengandung bahan lain, bukan protein melainkan
karbohidrat. Nah sifat karbohidrat jika dipanaskan maka akan semakin lunak. Makanya
ketika kita makan nasi tidak keras seperti beras. Sebagai kesimpulannya saya
mengataan bahwa bentuk hasil akhir pemanasan suatu benda itu tergantung dari
bahan yang dikandungnya.
Mendengar penuturan saya, ketiga anak-anak
saya berebutan bertanya kalau jagung bagaimana, kentang, kayu, sofa, plastik
wkwkwk. Jadi melebar kemana-mana ini. Saya pun berusaha menjawabnya dengan
benar, semampu saya tentunya. Maklum emak sudah lama tidak sekolah jadi banyak
lupanya daripada ingatnya hehehe.
Nah, bagaimana menurut pembaca sekalian
apakah jawaban saya kurang sederhana untuk anak saya yang berusa 6,7 dan 9
tahun? Sharing dong…
*Wolke, Robert L.2003. Einstein Aja Gak Tau. Gamedia Pustaka Utama
13 comments
Ga ga, wis mantep itu. tp ya memang harus siap dengan pertanyaan lanjutan
BalasHapusiya mbak...banyak PR
HapusHa ha smart kiddos semua ya mba,,kalo anakku tanya pertanyaan high class, pastinya cari sumber jwbn yg bener dulu yaa,,jelasinnya pake bhsa paling sderhana lah,,biar paham,,
BalasHapusNah kalo anak2nya tanyanya melebar lg itu tandanya anak cerdas,,makin penasaran, emaknya yg kudu belajar teruuus ha ha,,
Hihihihi iya mbak...sekali ngasih jawaban kudu yang bener, soalnya bakalan diinget terus sama anaknya...
HapusSaya pernah ditanyain ponakan umur 5 tahun, "anjas, kenapa matahari itu namanya siang, bulan itu namanya malam?" Saya jawab "karena kan siang itu terang. matahari kan bersinar dan menerangi bumi. makanya disebut siang". dia tanya lagi "kan bulan bersinar juga, kenapa bumi jadi gelap?" dan lupa saya jawab apa. hahaha
BalasHapusAnak-anak kalau nanya suka diluar prediksi.
www.theamazingjasmi.com
hihihihi...bingung dah...
Hapuskarena bulan cuma memantulkan cahaya matahari, enggak punya cahaya sendiri gitu kali wkwkwk
Wiih keren Mba Retnooo.. Kucontek jawabannya yaa.. Buat persiapan..hehe..
BalasHapusiya mba...ngobrol sama anak-anak kadang kudu blajar fisika dulu yess...
Hapusudah mantab kok jawabannya mba retno ..
BalasHapusanaknya pinter euyyy .,.
amiin... berusaha bisa menjawab sebaik-baiknya mba..
Hapusmbak retno, akupun sering dapat pertanyaan2 amazing dari anak-anakku. Dan karena aku gak ngerti jawabannya, kadang langsung aku bilang: ibu gak ngerti nak. Ibu gak tau.
BalasHapushuhuhuhu...bukan contoh ibu yg baik ya ?
teteep mba Imelda Ibu yang baik kok...aku kadang jufga salah ucap huhhuhu...
Hapusapa sang anak paham dengan betul-betul yang sudah dijelaskan yah :D
BalasHapus