Konten [Tampil]
kultur budaya indonesia diatas perangko |
Salah satu hobi yang pernah saya
lakukan pada waktu masih SD dulu adalah mengumpulkan perangko. Berbagai jenis
perangko saya kumpulkan. Pada waktu itu kisaran harga perangko biasa sekitar
200-300 rupiah. Untuk perangko kilat khusus, kalau saya tidak salah ingat
harganya 700 rupiah.
Tidak hanya perangko dalam negri,
saya juga mengumpulkan perangko dari luar negri. Kebetulan banyak tetangga yang
menjadi Tenaga Kerja Wanita di luar negeri. Setiap kali ada tetangga yang
mendapat surat dari kerabatnya yang di luar negri, saya memberanikan diri untuk
memintanya. Ada yang dengan senang hati memberikan perangko-perangko itu kepada
saya, tapi ada juga yang enggan memberikan. Bahkan saya sampai dimarahi. Meskipun
orang tersebut sering mendapat surat, saya tidak berani memintanya lagi. Hehehe
kapok dimarahin….
Karena tempat tinggal saya di
desa, tidak ada penjual album perangko. Saya mengumpulkan koleksi saya dengan
mengelemnya ke buku. Sayang sih, tapi kalau tidak dilem saya kesulitan membuka
koleksi saya. Untunglah, waktu itu kakak yang sedang kuliah di kota Malang
membelikan saya album perangko. Betapa senang hati saya saat itu.
Sayang sekali, album perangko
saya hilang ketika saya tinggal bersekolah di derah lain. Saya jadi anak kost, dan
pulang hanya setiap akhir pekan. Sehingga tidak tahu bagaimana ceritanya album
perangko saya bisa hilang. Karena kecewa, saya tidak pernah lagi mengumpulkan
perangko.
Perangko adalah benda pos yang
dapat dikoleksi. Semakin lama harganya bisa semakin mahal tergantung kelangkaan
perangko tersebut. Semakin tua umur perangko,, biasanya semakin diburu. Selain itu
perangko bisa menjadi barang buruan para philatelis (kolektor perangko),
apabila diterbitkan karena adanya momen khusus.
Yang terhangat adalah perangko
yang diterbitkan oleh PT POS Indonesia seri Gerhana Matahari Total. Menurut PT POS Indonesia, perangko seri gerhana matahari total ini diterbitkan sebanyak
300.000 set. Satu set berisi 3 buah perangko yang masing-masing berharga Rp
3000.
Perangko seri Gerhana Matahari
Total ini bergambar tentang mitos asal mula terjadinya gerhana, yang berkembang di
masyarakat Hindu dan Jawa. Dalam mitos tersebut diceritakan bahwa Batara Kala
menelan matahari karena memiliki dendam pada Dewa Matahari atau Sang Surya.
Agar sang Batara Kala tidak
menelan matahari, maka penduduk harus membunyikan kentongan atau memukul lesung
secara bersahut-sahutan. Anak-anak dan wanita hamil tidak boleh diluar karena
gerhana matahari dianggap berbahaya. Di tempat saya sendiri,, Alhamdulillah,
tidak ada yang membunyikan kentongan. Mungkin karena penduduk sudah sadar bahwa
peristiwa gerhana adalah peristiwa astronomi biasa. Dan Allah tengah
menunjukkan Kuasanya,, bahwa apapun bisa terjadi atas kehendakNYA. Untuk itulah
kita dianjurkan untuk memperbanyak mengingat Allah sebagai ungkapan rasa syukur
dan keyakinan kita atas kekuasaan Allah.
Entah bercanda atau serius, tadi
pagi ibu-ibu di kampung saya belanja sayurnya “mruput” alias lebih pagi dari
biasanya, keburu ada gerhana kata
mereka. Ah ada-ada saja, saya jadi gak kebagian tempe tadi pagi hehehe.
Karena adanya mitos itulah
perangko-perangko ini juga bergambar Batara Kala pada saat akan menelan
matahari, pada saat matahari ditelan dan gambar yang terakhir saat Batara Kala
mengeluarkan kembali sang matahari.
sang Batara Kala menelan Sang Surya |
Alasan yang mendasari pembuatan
perangko edisi khusus ini selain gerhana matahari total yang merupakan fenomena
langka, juga karena Indonesia adalah satu-satunya daratan yang terkena Gerhana
Matahari Total ini. Wilayah lain yang juga mengalami gerhana total adalah
Samudera Hindia dan Pasifik.
Selain menerbitkan perangko, PT
POS Indonesia juga menerbitkan souvenir sheet yang hanya dicetak sebanyak 9000
lembar dan setiap lembarnya berharga RP. 15.000.
souvenir sheet |
Saya juga sempat melihat di televisi,
bahwa perangko edisi khusus ini bisa di scan dengan aplikasi android. Aplikasi ini
akan menampilkan proses terjadinya gerhana matahari total secara digital pada
handphone. Hal ini dikarenakan perangko dilapisi tinta fosfor yang dapat
mengeluarkan cahaya bergambar gerhana matahari empet dimensi. Waah anak-anak pasti menyukai ini. Hmmm cara yang menyenangkan untuk mengenalkan anak-anak pada perangko.
Waduh, menyesal saya kenapa baru
tahu sekarang, andaikan saya tahu lebih awal mungkin saya ikut memburu perangko
langka ini. Sekarang pasti sudah sulit untuk mencarinbya, karena perangko ini dengan cepat ludes terjual. Nah, bagaimana… apakah diantara anda ada yang memiliki perangko seri
Gerhana Matahari Total ini? Kalau punya, boleh dong berbagi dengan saya hehehe.
sumber berita dan gambar : PT POS Indonesia dan /surabaya.tribunnews.com
13 comments
Jadi inget dulu, ikutan filatelii mba.. Tapi skarang masih ada ngga yah filatelii
BalasHapusSudah jarang kayanya mbak...
HapusHi mba. Para filatelis masih ada koq. Seperti saya ini masih mengoleksinya sejak usia 4 tahun hingga skrg.
HapusWih keren...koleksi saya sudah entah dimana, padahal ada hibah dari tante yang kebanyakan dr luar negri ....hiks
HapusSaya koleksi perangko Mba, mau hunting perangko edisi ini ah :)
BalasHapusMakasih infonya Mba.
Waah...semoga dapat ya mbak...
HapusSaya sudah dapet. Haha ^,^
HapusSenangnya hehehhe
HapusSalam kenal mba :)
BalasHapusDi bndung masih ada mba.. Tapi hrus beli 1 seri harganya 72.000 hiks.
Kemarin saya mau beli. Tapi harus beli 1 seri. Saya pikir untuk apa ya banyak2. Huhu
Waduuh jadi mahal ya mbak...:(
Hapus72000 itu fullsheet. Kalo mau beli satu sheet saja bisa koq. Harganya 9000 saja. ^,^
HapusOh berarti tetap ya harganta...dijual lagi mbak...atau cari teman buat gandengan hehehe
Hapusalasan mahal kan karena semakin besar biaya pengiriman dari tahun ke tahun. Saya sendiri juga kesal secara saya baru 4 tahun bermain sapen dengan orang luar negeri. IDR 3000 saja untuk dalam negeri jadi yah bayangin aja yang ke luar negeri berapa. Saya juga ada kok mba, kalau minat ama perangko gerhananya hehehe
BalasHapus