Mengenal mbak Vanti dan memori yang tiba-tiba terlintas

00:27

Konten [Tampil]

Pertama kali mengenal mbak Dahlian Ayu Novanti melalui grup Blogger Perempuan yang mengadakan arisan link. Kebetulan kami sama-sama berada di kelompok lima. Melihat keseharian mbak Vanti,, demikian ia biasa di panggil, mengingatkan saya pada zaman anak saya masih satu dahulu. Dari bangun tidur jebret sampai tidur lagi yang dilihatin anak melulu (sampai sekarang masih gitu sih hehehe ). Seperti halnya mbak Vanti, saya dulu bisa melakukan kerjaan rumah kalau si dedek sedang tidur. Boro-boro mau jalan-jalan, kerjaan bisa beres saja Alhamdulillah.

salah satu foto di instagram mba Vanti,, perhatikan captionnya...

Hebatnya, diantara kesibukannya mengurus rumah tangga dan dedek Rayyan, mbak Vanti masih sempat ngeblog dan menjahit. Nah, kalau ingin memesan dompet kain dengan motif yang lucu-lucu, pesan saja ke mbak Vanti, atau cek IG nya : Jahitan ibu jangan lupa ya sis.... :D :D

Duh….saya dulu kemana aja???? Cuma sempat nonton tivi dan baca buku (itupun kadang-kadang). Hiks....

Saya sih bisa menjahit, tapi pakai tangan alias “dondom”. Kalau menjahit pakai mesin jahit masih belum bisa. Andai deket dengan mba Vanti, mungkin saya sudah minta diajarin menjahit, tapi gratis yaaa hehehehe. Meskipun tidak bisa menjahit saya pernah membuat rok sendiri. Jangan tanya saya jahitnya bagaimana, tentu saja pakai tangan hihihi. Saking pinginnya bikin rok sendiri,saya niatin banget menjahit tangan sebuah rok dengan model A line.

Untung saja kain yang saya gunakan itu tipis, jadi menghemat tenaga. Rok itu saya jahit sedikit demi sedikit ketika senggang. Walaupun cuma rok sederhana ternyata lama baru selesai. Saya sudah hampir putus asa. Tapi kalau tidak saya lanjutkan kain itu akan terbengkalai. Untunglah akhirnya selesai juga.

Selain membuat rok, pengalaman menjahit tangan saya adalah membuat sebuah sebuah tas dari celana jeans yang sudah robek. Menjahit kain jeans dengan tangan ternyata melelahkan juga ya, karena kainnya tebal. Tas nya sih sederhana, saya cuma menekuk kain jeans yang berbentuk persegi panjang,, kemudian jahit tepinya hingga membentuk kantung. Untuk talinya saya pakai bagian jahitan celana jeans yang panjang, jadi saya tidak perlu menjahitnya lagi. Cuma merapikan benang yang terurai. Jadi deh tas “kampluk” yang sederhana. Meskipun sederhana tapi saya pede memakainya kalau rapat ke sekolah anak-anak. Padahal kalau di sekolah sudah pasti bersanding dengan tas ibu-ibu lain yang mahal dan bermerek. Cuek sajah…saya mah gitu orangnya…

salah satu hasil jahitan mbak Vanti

Ketika mengintip efbinya mbak Vanti, sempat melihat mbak Vanti share berita di You Tube tentang Adam Sandler. Mbak Vanti suka nonton doi juga ya? Doi tuh nyebelin ya mbak, ganteng juga gak terlalu tapi sukses bikin yang nonton filmnya ketawa dan terharu sampai nangis-nangis berurai air mata…ih lebay ya. Tapi betul kan dua unsur itu sudah jadi ciri khas Doi. Dan filmnya itu gak ngebosenin, meskipun udah berkali-kali nonton masih rela menghabiskan waktu untuk nonton lagi.

Tapi sekarang saya sudah gak update lagi soal film. Sekarang udah gak kenal sama nama-nama pemain film yang baru-baru. Dulu kayaknya penting banget tahu nama-nama actor dan aktris yang membintangi suatu film. Sekarang, masih ingat jalan ceritanya saja Alhamdulillah hehehehe.

Walaupun begitu nonton film adalah salah satu cara saya dan mas suami untuk mengisi quality time. Jangan dipikir nontonnya di bioskop, cuma di rumah saja di depan tivi sambil ngemil itupun dilakukan jika ketiga anak saya sudah tidur. Syukurlah sekarang ketiga anak saya sudah bersekolah. Jadi ketika anak-anak pergi ke sekolah saya dan mas suami bisa jalan-jalan berdua. Meskipun hanya ke warung pecel untuk sarapan atau meminjam buku ke Perpustakaan daerah (yang ini baru sekali, tapi sudah ada rencana untuk kesana lagi).

untuk yang penasaran dengan wajah mbak Vanti

Arisan link ini emang bikin kepo dan harus kepo ya, berbahagialah mbak Vanti sampeyan jadi orang yang paling dibicarakan di kelompok lima saat ini hihihi. Untuk mereview blog mbak Vanti, saya masih belum ~~bisa~~ belajar soal itu. Tiba-tiba saja ketika stalking ke media social dan blognya mbak Vanti saya terkenang jaman dahulu ketika anak saya masih satu. Salut deh buat mbak Vanti sudah menemukan passionnya yaitu menjahit dan menulis. Salam buat dedek Rayyan ya…