Konten [Tampil]
mbak dan adik dua tahun lalu |
Ini bukan tentang saya sama bapaknya anak-anak. Tapi
pertengkaran diantara anak-anak. Ibu mana yang ga sedih kalau lihat anaknya
bertengkar terus? Tapi yang namanya anak-anak, persoalan sepele saja bisa jadi
masalah. Dan kalau sudah begitu, kepala emaknyalah yang jadi nyut-nyutan. Pusing pala emak…
Beberapa hari lalu saya membeli susu segar. Setelah susu
direbus, anak-anak masing-masing saya ambilkan satu cangkir. Karena masih
panas, si mbak (anak no 2) mengambil sendok untuk minum susu. Sedangkan si
mas,, sudah membawa cangkirnya ke depan tivi. Si adek berdiri di samping si
mbak tanpa membawa sendok. Saya sendiri sedang memasak dan berdiri tidak
seberapa jauh dari mereka.
Entah bagaimana awalnya susu si mbak tumpah, tinggal separuh.
Spontan saya pun langsung mengomel,
“Sudah diberi susu
masing-masing kok masih rebutan?”, kata saya.
“Adik lo Ma…ambil sendokku” kata mbaknya.
“La, kalau minta sendok ya bilang to mbak…jangan main
rebut”kata saya lagi
“Tadi aku sudah bilang tapi sama adik nggak diberikan” jawab
mbaknya lagi.
Mata saya langsung saya arahkan ke sang adik. Dari
tatapannya saya tahu kalau dia merasa bersalah, tapi saya cuma diam. Tanpa
berkata apa-apa dia tuang susunya ke cangkir mbaknya sampai penuh. Lalu dia
melipir ke tempat penyimpanan sendok.
Melihat cangkirnya yang kembali penuh,si mbak mungkin nggak
tega melihat susu di cangkir adiknya tinggal sedikit. Lalu dengan menggunakan
sendok, dia pindahkan susu itu kembali ke cangkir adiknya sampai tinggi susunya
sama.
“ Susuku tadi gak sebanyak itu , Dik… ini aku kembalikan” . Sang adik
tertawa gembira melihat susunya lebih banyak meskipun tidak sebanyak semula.
Saya yang melihat itu langsung trenyuh, hilang sudah kekesalan saya.
Hari ini saya belajar tentang arti penyesalan, ketulusan dan
keikhlasan. Si adek menyesal telah membuat susu mbaknya tumpah. Dengan penuh
ketulusan dia menyadari kesalahannya dan langsung mengganti susu mbaknya. Dengan
ikhlas si mbak membagi lagi susunya agar adiknya mendapat jumlah yang sama.
Pertengkaran yang manis. Berakhir manis tepatnya. Saya sama sekali tidak menyangka keduanya
akan melakukan hal tersebut. Semoga mereka melakukan itu bukan karena ada
emaknya yang galak di depan mereka ya hehehehe.